Minyak Siap Untuk Penurunan Terbesar Sejak 2008

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA: Minyak menuju penurunan tahunan terbesar sejak krisis keuangan global baik produsen minyak AS maupun Organisasi Produsen Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menunjukkan tanda-tanda pertempuran untuk pangsa pasar di tengah berlimpahnya pasokan.
Minyak berjangka turun 0,9% di New York, turun 45% dalam tahun 2014. Pedoman AS mengijinkan penjualan ke luar negeri untuk minyak ultralight tanpa persetujuan pemerintah yang dapat meningkatkan kapasitas ekspor negara tersebut dan "melempar kunci inggris" dalam rencana Arab Saudi untuk mengekang output Amerika, menurut Citigroup Inc. Persediaan minyak mentah AS diperkirakan akan naik ke level tertinggi dalam tahun ini dalam tiga dekade terakhir.
Penurunan Oil telah mengguncang pasar mulai dari mata uang rubel Rusia hingga naira Nigeria dan menekan anggaran pemerintah dalam menjalankan negara termasuk Venezuela dan Ekuador. Hal tersebut juga mendorong cadangan minyak mentah darurat China dan membantu mengecilkan subsidi BBM di India dan Indonesia. OPEC telah mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan menyesuaikan pasokan untuk mempengaruhi harga, sebaliknya memilih untuk menjaga pangsa pasar di tengah booming-nya US shale yang belum pernah terjadi sebelumnya.
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari turun sebanyak 47 sen menjadi $ 53,65 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di $ 53,67 pada pukul 8:32 pagi waktu Singapura. Kontrak menguat 51 sen menjadi $ 54,12 kemarin, gain untuk pertama kalinya dalam empat hari.
Brent untuk pengiriman Februari naik 2 sen menjadi $ 57,90 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange kemarin. Minyak mentah patokan Eropa mengakhiri sesi dengan premi sebesar $ 3,78 terhadap WTI.(frk)
Sumber : Bloomberg

Penurunan Dolar & Saham Angkat Emas Dekati Level Tertinggi Dlm Sepekan

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Emas mendekati level tertinggi dalam lebih dari sepekan terakhir seiring pelemahan dolar dan ekuitas global sehingga mendorong permintaan terhadap emas. Sementara logam mulia ini stagnan tahun ini setelah turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir pada bulan lalu.
Bullion untuk pengiriman segera naik sebesar 0,5 % ke level $ 1,206.30 per ounce sebelum diperdagangkan pada level $ 1,201.10 pukul 08:39 pagi di Singapura, merupakan kenaikan bulanan pertama sejak Agustus lalu, menurut harga Bloomberg. Sementara logam, telah mencapai titik terendahnya dalam empat tahun terakhir di level $ 1,132.16 pada 7 November lalu dan kemarin naik ke level $ 1,210.74, merupakan level tertinggi sejak 18 Desember lalu.
Emas diperdagangkan sebesar 0,1 % lebih rendah tahun ini setelah turun 28 % pada 2013 lalu karena Federal Reserve telah mendekati dalam menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak tahun 2006 lalu, sementara pembuat kebijakan dari Eropa sampain China akan mengambil langkah-langkah untuk memacu pertumbuhan perekonomian mereka. Sehingga mendorong dolar ke level tertinggi dalam lima tahun terakhir, sehingga melemahkan permintaan emas. Investor mengurangi kepemilikannya dalam produk yang diperdagangkan di bursa terbesar didukung oleh emas sebesar 11 % tahun ini setelah penurunan sebesar 41 % pada tahun 2013 lalu.
Aset di SPDR Gold Trust dikontrak pada level 710,81 metrik per ton kemarin, merupakan level terendah dalam lebih dari enam tahun terakhir, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Mayoritas bank sentral akan membeli sekitar 400 ton sampai 500 ton tahun ini dari 409,3 ton pada 2013 lalu, menurut prediksi World Gold Council. (vck)
Sumber: Bloomberg

Indeks Saham Berjangka China Naik Jelang Rilis Data Manufaktur HSBC

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Indeks saham berjangka China naik jelang rilis indeks swasta manufaktur akibat indeks acuan menuju kenaikan bulanan terbesar sejak tahun 2007.
Kontrak pada Indeks CSI 300 yang berakhir di bulan Januari naik 0,6% ke level 3.495 pada pukul 9:19 pagi waktu setempat. China CNR Corp. dan CSR Corp. mungkin melonjak setelah dua pembuat kereta terbesar tersebut berencana untuk bergabung melalui share swap.
Indeks Shanghai Composite turun dari lima tahun tertinggi kemarin, kehilangan 0,1% menjadi 3,165.81. Indeks tersebut telah reli 18% dalam bulan ini, yang terbesar diantara indeks acuan global, di tengah spekulasi bahwa pemerintah lebih lanjut melonggarkan kebijakan moneter untuk memacu pertumbuhan. HSBC Holdings Plc. dan Markit akan rilis data manufaktur bulan Desember pada pukul 09:45 pagi. Ekonom memperkirakan pembacaan di angka 49,5, sama seperti bulan sebelumnya, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Indeks Hang Seng China Enterprises geser 1,5% kemarin. Indeks Hang Seng turun 1,1%. Indeks CSI 300 naik 0,1%, memperpanjang kenaikan tahun ini sebesar 48%. Indeks ChiNext turun 2,6%, mengambil penurunannya sejak 15 Desember tetinggi sebesar 12%.
Shanghai Composite telah mengalami reli sebesar 50% dalam tahun ini dibandingkan dengan kenaikan 9,6% terhadap mitranya di Hong Kong. Indeks tersebut menuju gain tahunan terbesar sejak tahun 2009, didukung oleh link perdagangan dengan Hong Kong dan harapan bahwa pemerintah akan melonggarkan kebijakan moneter setelah secara tak terduga memangkas suku bunga bulan lalu. Data terbaru telah melemah, dengan indeks pabrik turun ke level terendah tujuh bulan pada bulan Desember dan keuntungan industri bulan November merosot tajam dalam dua tahun.(frk)
Sumber : Bloomberg

Minyak Mendekati Level Terendah 5 Tahun

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Minyak diperdagangkan mendekati level terendah dalam lebih dari lima tahun terhadap spekulasi bahwa anggota OPEC akan menahan diri dari berjuang memotong output untuk pasar saham dengan produsen asal AS di tengah berlimpahnya persediaan global.
West Texas Intermediate berjangka sedikit berubah di New York setelah turun 2,1% kemarin. Persediaan minyak di AS, konsumen terbesar di dunia, diproyeksikan untuk tetap tidak berubah pada level tertinggi dalam lebih dari enam bulan, menurut survei Bloomberg terhadap analis sebelum rilis data pemerintah besok. Dolar bertahan di dekat level tertinggi dua tahun terhadap euro, meredam daya tarik dari investasi komoditas.
Minyak mentah untuk pengiriman Februari naik 1 sen ke level $ 53,62 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 08:23 pagi di Singapura. Kontrak kehilangan $ 1,12 hingga $ 53,61 kemarin, penutupan terendah sejak Mei 2009. Volume semua kontrak berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 80% di bawah rata-rata 100-hari. Minyak mentah acuan AS diperdagangkan dengan diskon sebesar $ 4,24 untuk minyak Brent.
Brent untuk pengiriman Februari turun $ 1,57, atau 2,6%, ke $ 57,88 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange kemarin. Minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi dengan premi sebesar $ 4,27 terhadap WTI.(frk)
Sumber : Bloomberg

Ekonomi Rusia Menunjukkan Isyarat Pertama Resesi

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Ekonomi Rusia mengalami kontraksi sebesar 0,5% pada bulan November, penurunan pertama Produk Domestik Bruto sejak bulan Oktober 2009.
Pemerintah Rusia memperkirakan penurunan 0,8% PDB tahun depan, dibandingkan dengan pertumbuhan PDB 0,6% di tahun 2014 secara keseluruhan.
Mata uang rubel turun ke tingkat 57 terhadap dolar Amerika pada hari Senin, penurunan lebih 6% setelah sempat mengalami kenaikan minggu lalu.
Ekonomi Rusia yang sangat tergantung pada ekspor energi dilanda anjloknya harga minyak dan sejumlah sanksi negara-negara Barat. Sanksi yang diterapkan karena dukungan Rusia terhadap kelompok separatis di Ukraina timur, menargetkan industri minyak dan gas disamping sejumlah bank, pembuat senjata dan kelompok elit kaya raya yang dekat dengat Presiden Vladimir Putin.
Rusia memblokir sebagian besar makanan impor dari Barat untuk membalas kebijakan ini. Rubel kehilangan setengah nilainya terhadap dolar tahun ini.
Kementerian pembangunan ekonomi Rusia menyatakan sektor manufaktur, konstruksi, pertanian dan pelayanan mengalami kontraksi pada bulan November. Sementara pertambangan, energi dan perdagangan eceran tetap menunjukkan pertumbuhan.
Sumber : BBC

Bursa Asia Melemah Akibat Penurunan Dalam Produsen Energi

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham-saham Asia melemah, menyeret indeks ekuitas acuan regional turun dari level tertinggi tiga minggu, akibat Produsen Energi turun dan saham-saham Jepang tergelincir pada perdagangan hari terakhir mereka dalam tahun ini.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 138,25 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, sebelum pasar saham di Hong Kong dan China dibuka. Saham material dan energi mengalami penurunan setelah harga minyak merosot kemarin ke level terendah dalam lebih dari lima tahun. Indeks Topix Jepang turun 0,1%, memangkas 9,3% kenaikan tahun 2014. Ekuitas global menuju reli tahunan ketiga beruntun, dengan saham-saham AS menuju gain dalam dua minggu terakhir setelah Federal Reserve mengatakan tidak akan menahan diri dalam menaikkan suku bunga. Indeks saham MSCI World pasar berkembang global telah menguat 4,2% dalam tahun ini, tertinggi sejak tahun 2009. Saham China memimpin gain di Asia pada tahun 2014, dengan Indeks Shanghai Composite melonjak 50%. Perusahaan komoditas mencatatkan penurunan terbesar pada acuan regional, di jalur untuk penurunan 2,2% pada tahun ini. Harga dalam dolar AS, yang berarti penguatan dolar menekan indeks. Dolar menguat terhadap semua 12 mata uang Asia yang dilacak oleh Bloomberg dalam tahun 2014. Topix Jepang kemarin membalikan gain setelah laporan bahwa seorang laki-laki sedang diuji untuk virus Ebola di Tokyo. Dia diuji negatif untuk penyakit tersebut, Kementerian Kesehatan mengatakan setelah pasar saham ditutup. Yen diperdagangkan di level 120,64 per dolar setelah mengalami penurunan dalam dua hari.(frk)
Sumber : Bloomberg

Minyak Turun Seiring Output Libya Terancam Oleh Api Di Tangki Penyimpanan

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA ; Minyak naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir terkait kebakaran pada tangki penyimpanan di kilang minyak mentah terbesar Libya mendorong spekulasi bahwa output dari pemegang cadangan minyak terbesar di Afrika tersebut akan terganggu.
Brent berjangka naik sebesar 1,6 % di London, setelah turun 3,1 % pekan lalu. Lima tangki yang terbakar di pelabuhan Es Sider, menurut Ali al-Hasy, juru bicara Fasilitas Petroleum Guard. Angin dari arah selatan akan mengancam penyebaran api ke kilang lainnya, yang  mampu menyimpan sebesar 6,2 juta barel minyak, atau empat kali dari kapasitas produksi minyak harian Libya.
Minyak menuju penurunan tahunan terbesar sejak 2008 lalu karena anggota mayoritas OPEC menolak pemangkasan pasokan untuk mempertahankan pangsa pasar dan persediaan minyak AS naik ke level tertinggi dalam lebih dari tiga dekade terakhir. Sementara produksi minyak Libya sebesar 580.000 barel per hari di bulan November lalu, sehingga turun sebesar 1,59 juta pada akhir tahun 2010 lalu, menurut  data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Brent untuk pengiriman Februari naik sebesar 95 sen ke level $ 60,40 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, dan berada di level $ 60,08 pukul 8:13 pagi di Singapura. Acuan minyak Eropa turun 79 sen, atau 1,3 %, ditutup ke level $ 59,45 pada 26Desember kemarin. Harga brent telah turun 46 % tahun ini.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari naik 78 sen, atau 1,4 %, ke level $ 55,51 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak tersebut turun 2 % ke level $ 54,73 pada hari Jumat kemarin. Sementara volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 28 % di bawah RSI 100-hari. Minyak mentah acuan AS diperdagangkan dengan diskon $ 4,58 dibandingkan Brent berada di level $ 4,72 pada akhir pekan lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa Asia Menguat Terhadap Optimisme Pemulihan Ekonomi AS

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham-saham Asia menguat, dengan indeks regional yang mengarah ke 2 1/2-minggu tertinggi, di tengah optimisme penguatan ekonomi terbesar di dunia.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 138,04 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, sebelum pasar di Hong Kong dan China dibuka. Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,5%, dengan volume 62% di bawah 30-hari rata-rata intraday, setelah kembali ke perdagangan pasca liburan Natal selama dua hari. Saham AirAsia Bhd. diprediksi bergerak setelah salah satu pesawatnya yang membawa 162 orang menghilang.
Indeks ekuitas Amerika menguat ke rekor pada minggu lalu dan indeks volatilitas merosot karena data menunjukkan produk domestik bruto AS menguat pada tingkat tahunan sebesar 5% dari bulan Juli hingga September, yang merupakan laju tercepat sejak tahun 2003. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah hari ini.
Indeks Topix Jepang naik 0,4%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,6%. Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir dari semua waktu tinggi, turun 0,1%.
Data pada akhir pekan menunjukkan keuntungan perusahaan industri China mengalami penurunan paling tajam dalam dua tahun pada bulan lalu, menambah tanda-tanda perlambatan yang mendalam ekonomi terbesar di Asia. China menuju pertumbuhan tahunan paling lambat sejak 1990 di tengah kelebihan kapasitas industri, kemerosotan sektor perumahan dan deflasi dalam factory-gate.(frk)
Sumber : Bloomberg

Penguatan Saham Perusahaan Asuransi Angkat Bursa Jepang

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham-saham Jepang naik, dengan indeks Topix memperpanjang level tertinggi tiga minggu, setelah saham-saham AS naik ke rekor di tengah optimisme tentang laju pemulihan dalam ekonomi terbesar dunia. Perusahaan asuransi menguat.
Indeks Topix naik 0,4% menjadi 1,433.50 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali tiga dari 33 kelompok industri yang menguat. Indeks tersebut siap untuk penutupan tertinggi sejak 9 Desember yang lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,4% menjadi 17,893.83 hari ini. Sementara yen melemah 0,1% menjadi 120,44 per dolar setelah turun 0,2% pada 26 Desember. Indeks Standard & Poor 500, indeks Dow Jones Industrial Average dan Indeks Russell 2000 semua membukukan level tertinggi sepanjang masa pada 26 Desember lalu.
Kontrak pada indeks S&P 500 sedikit berubah. Indeks ekuitas yang mendasari naik 0,3% pada 26 Desember setelah reli dalam ekuitas terus berlanjut sampai menjadi hari perdagangan paling lambat dalam tahun ini.(frk)

Bank & Perusahaan Konstruksi Naik Angkat Saham China Rebound

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham China rebound dari penurunan terbesar selama 2 hari dalam 18 bulan terakhir seiring bank dan perusahaan konstruksi naik di tengah spekulasi pemerintah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pinjaman dan memberikan bantuan keuangan bagi perusahaan untuk mengembangkan usaha di luar negeri.
Perusahaan China Construction Bank Corp memimpin kenaikan untuk pemberi pinjaman, naik 1,7 %. China Business News melaporkan bahwa bank sentral tidak akan meminta bank untuk menyisihkan cadangan untuk deposit dari lembaga keuangan non-bank. Saham Sany Heavy Industry Co dan Industri Zoomlion Heavy Sains dan Teknologi Co menguat lebih dari 9 %. Saham Datang International Power Generation Co anjlok 4,6 % setelah melonjak lebih dari 50 % selama bulan ini.
Indeks Shanghai Composite naik 1,2 % ke level 3,008.83 pukul 10:19 waktu setempat. Indeks tersebut telah melemah sebesar 5 % selama 2 hari terakhir terkait spekulasi pemerintah yang akan mengambil tindakan untuk mengurangi peningkatan pesat dalam harga saham. Indeks CSI 300 naik 0,8 %. Pasar saham Hong Kong ditutup hari ini dan besok untuk memperingati liburan Natal. Indeks ekuity China-US Bloomberg, indeks perusahaan AS yang terdaftar diperdagangkan China, kemarin merosot 0,6 % di New York. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham China Meningkat Tajam dalam Tiga Bulan pada Penutupan Perdagangan

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham China rebound dari kerugian dua hari terbesar dalam 18 bulan terakhir karena penguatan saham konstruksi dan perbankan pasca pemerintah berjanji untuk mendukung ekspor mesin dan spekulasi pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pinjaman.
Indeks Shanghai Composite naik sebesar 3,4 persen ke level 3,072.54 pada penutupan perdagangan, kenaikan terbesar sejak 4 Desember kemarin. Indeks telah anjlok sebesar 5 persen selama dua hari terakhir karena spekulasi pemerintah akan mengambil tindakan untuk mendinginkan peningkatan pesat dalam harga saham. Indeks CSI 300 naik sebesar 3,3 persen.
Pasar saham Hong Kong ditutup hari ini dan besok untuk liburan Natal. Indeks China-AS Bloomberg, Indeks saham perusahaan China terdaftar yang paling diperdagangkan di AS, merosot sebesar 0,6 persen di New York kemarin.
Volume perdagangan di Shanghai Composite sebesar 10 persen di bawah moving average 30-hari hari ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Indeks telah naik sebesar 45 persen tahun ini seiring spekulasi bank sentral yang akan memperpanjang pemangkasan suku bunga dan karena investor meningkatkan pembelian saham dengan uang pinjaman. (izr)
Sumber: Bloomberg

Bursa Tokyo Ditutup Turun 0,25%

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Bursa saham Tokyo ditutup turun 0,25 % pada hari ini, sehingga mengakhiri kenaikan beruntunnya dalam lima hari terakhir, karena profit taking dan penguatan tipis mata uang yen menyeret pasar turun dalam liburan perdagangan hari ini.
Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo berakhir turun 45,48 poin di leve 17,808.75, sedangkan indeks Topix melemah 0,33 %, atau 4,76 poin, ke level 1,421.26.
Indeks Nikkei telah naik lebih dari 6 % selama lima hari perdagangan terakhir terkait kepercayaan dalam pertumbuhan perekonomian AS dan penurunan yen terhadap dolar, yang merupakan nilai tambah bagi eksportir Jepang.
Tetapi pada hari ini dolar turun tipis ke level 120,14 yen dari levevl 120,44 yen di New York.
Pada perdagangan di Tokyo, Saham Japan Airlines turun 4,03 % ke level 3,570.0 yen setelah bisnis terkemuka harian Nikkei melaporkan bahwa Tokyo telah memutuskan untuk memo pembatalan pembebasan pajak perusahaan yang sebelumnya diberikan kepada perusahaan yang pernah bangkrut. (vck)
Sumber: AFP

Pengeluaran Konsumen AS Gain Akibatkan Perekonomian Naik Pada Dekade Ini

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Perekonomian AS catat kenaikan pada kuartal ketiga, naik pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade terakhir, konsumen dan perusahaan AS menghabiskan banyak pengeluaran dari yang diperkirakan sebelumnya.
Produk domestik bruto (GDP) naik pada tingkat tahunan sebesar 5 % dari Juli hingga September lalu, sehingga merupakan kenaikan terbesar sejak kuartal ketiga tahun 2003 lalu, dan naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,9 %, angka revisi dari Departemen Perdagangan menunjukkan hari ini di Washington. Perkiraan rata-rata dari 75 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan kenaikan sebesar 4,3 %.
Pengeluaran konsumen AS bersiap untuk naik pada 2015 mendatang terkait lapangan kerja dan harga bensin yang lebih rendah sehingga meningkatkan kepercayaan rumah tangga dan daya beli, itulah salah satu alasan mengapa Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunga tahun depan. Aspek-aspek lain dari GDP, termasuk persediaan, perdagangan dan belanja pemerintah, sehingga tidak mungkin untuk mempertahankan kekuatan melihat kuartal terakhir, yang menunjukkan laju pertumbuhan akan moderat pada akhir tahun ini.
Perkiraan tersebut adalah yang ketiga dan terakhir untuk kuartal ini dan diikuti kenaikan sebesar 4,6 % dari April sampai Juni lalu.
Perekonomian AS naik pada laju rata-rata sebesar 1,3 % pada semester pertama tahun ini setelah menguat  sebesar 2,2 % di tahun 2013 lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Pesanan Barang tahan lama AS bulan November Secara Tak Terduga Jatuh 0,7%

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Pesanan untuk barang tahan lama di AS secara tidak terduga turun pada bulan November karena stagnannya investasi korporasi dan melamahnya pesanan untuk peralatan militer.
Pemesanan untuk barang yang dimaksud untuk terakhir setidaknya tiga tahun terakhir mengalami penurunan 0,7 persen, penurunan ketiga dalam empat bulan terakhir, laporan Departemen Perdagangan menunjukkan hari ini di Washington. Perkiraan rata-rata dari 77 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan kenaikan sebesar 3 persen pasca naik sebesar 0,3 persen di bulan Oktober. Tidak termasuk peralatan pertahanan, pesanan turun untuk bulan keempat.
Permintaan bisnis untuk komputer, logam dan peralatan listrik turun atau sedikit berubah dari bulan lalu karena stagnannya ekonomi global. Pesanan untuk kendaraan bermotor meningkat, menggarisbawahi meningkatan pengeluaran sektor rumah tangga yang membantu memacu perekonomian pada kuartal ketiga.
Angka revisi hari ini menunjukkan ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 5 persen dalam kuartal ketiga, kenaikan terbesar dalam 11 tahun terakhir , dibandingkan dengan estimasi sebelumnya sebesar sebesar 3,9 persen.
Pemesanan barang modal yang berhubungan dengan pertahanan turun sebesar 8,1 persen pada November pasca meningkat 10 persen bulan sebelumnya.
Permintaan untuk barang modal non-militer termasuk pesawat tidak berubah pasca turun sebesar 1,9 persen di bulan Oktober.
Pengiriman barang modal non-militer termasuk pesawat, yang digunakan dalam menghitung produk domestik bruto, naik 0,2 persen pada November setelah turun 0,9 persen.
Pesanan untuk pesawat komersial naik sebesar 0,6 persen pada bulan November. Boeing Co yang berbasis di Chicago mengatakan menerima 224 pesanan pesawat bulan lalu, terbesar sejak Juli lalu.
Tidak termasuk peralatan transportasi, yang sering turun dari bulan ke bulan, pemesanan turun 0,4 persen, data hari ini menunjukkan. (izr)
Sumber: Bloomberg

Minyak Perpanjang Gain Seiring Ekonomi AS Tumbuh Di Laju Tercepatnya

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Minyak naik untuk kedua kalinya dalam tiga hari terakhir setelah perekonomian AS tumbuh pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade terakhir pada kuartal ketiga.
West Texas Intermediate naik sebesar 2,9 % di New York, sehingga memangkas penurunan tahun ini sebesar 43 %, sementara Brent naik sebesar 2,3 % di London. Perekonomian AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 5 % dari Juli hingga September lalu, menurut Departemen Perdagangan. Stok minyak di AS, sebaga konsumen minyak terbesar di dunia, kemungkinan turun untuk pekan kedua, menurut survei Bloomberg terpisah menunjukkan jelang rilis data pemerintah mingguan besok.
WTI untuk pengiriman Februari naik dari level $ 1,59 ke level $ 56,85 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 56,41 pukul 1:44 siang di London. Sementara volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 10 % di bawah RSI 100-hari untuk hari ini.
Brent untuk pengiriman Februari naik dari level $ 1,38, atau 2,3 %, ke level $ 61,49 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Sementara minyak mentah patokan Eropa yang diperdagangkan di level $ 4,70 lebih tinggi dibandingkan WTI. (vck)
Sumber: Bloomberg

Emas Turun Tajam Pasca Volatilitas Capai Level Tertinggi

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA ; Emas berjangka mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari dua minggu setelah kemerosotan dalam minyak memotong daya tarik logam sebagai lindung nilai inflasi. Volatilitas dalam logam menguat ke level tertinggi sejak Januari.
Indeks dari 60-day historical volatility mencapai 18,4, tertinggi sejak 10 Januari yang lalu. Keseluruhan jumlah perdagangan adalah 22% lebih rendah dari rata-rata dalam 100 hari terakhir untuk kali ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Pada bulan November emas menyentuh level $ 1,130.40 per ons, level terendah dalam empat tahun. Pekan lalu, kepemilikan dalam ETP berbasis logam anjlok ke level terendah sejak tahun 2009 akibat dolar melonjak ke level tertinggi dalam lima tahun terhadap sekeranjang 10 mata uang terakait outlook suku bunga AS yang lebih tinggi. Minyak mentah berjangka di New York turun sebanyak 3,5% hari ini.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 1,4% untuk menetap di $ 1,179.80 pada pukul 1:42 siang di Comex New York. Logam tersebut telah turun 15% dari level tertinggi tahun ini sebesar $ 1,392.60 pada 17 Maret yang lalu.
Harga memperpanjang penurunan setelah Bloomberg Dollar Spot Index menghapus penurunan dan harga minyak mengalami penurunan lagi. Besok, Departemen Perdagangan AS akan melaporkan produk domestik bruto (GDP) pada kuartal ketiga.
Sumber : Bloomberg

Penguatan Saham Global, Hantam Yen Jatuh Ke Level 2 Pekan Terendah

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Yen turun ke level 2 pekan terendah terhadap dollar setelah gain bursa saham global menurunkan permintaan akan aset safe haven.

Indeks Spot Dollar Bloomberg mencapai level 5 tahun tertingginya menjelang rilis data yang diperkirakan akan menunjukkan perekonomian AS kuartal ketiga tumbuh melebihi dari perkiraan awal. Euro sebesar 0.1% dari level terendah dalam lebih dari 2 tahun terakhir ditengah spekulasi ECB (European Central Bank) akan menambah stimulus pada tahun depan. Dolar Australia merosot akibat penurunan harga komoditas.

Yen jatuh 0.1% ke level 120.17 per dollar pukul 8:52 pagi waktu Tokyo, setelah terdepresiasi ke level 120.18, level terendah sejak 9 Desember lalu. Yen dibeli pada level 146.87 per euro dari level 146.82. Sejak kemarin euro berada pada level $1.2222, saat mencapai level $1.2217 merupakan level terendah sejak Agustus 2012 silam.

Dolar Australia turun 0.2% ke level 81.21 sen AS. Aussie merosot tajam sebesar 70 sen pada 2015 mendatang, hal itu menurut CBA Capurso.

Indeks Spot Dollar Bloomberg yang memonitor dolar AS terhadap 10 mata uang lainnya naik 0.1% ke level 1,128.46, menuju level penutupan terendah sejak Maret 2009 silam. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham Asia Turun untuk Hari Pertama dalam 4 Hari Terakhir

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Asia turun, mengirim saham komoditas melemah diikuti minyak dan logam berjangka menurun menuju penurunan pertama dalam 4 hari terakhir kecuali saham Jepang.
Indeks MSCI Asia Pacific Tidak termasuk Indeks Jepang turun 0,2 % ke level 465,86 % pukul 09:08 pagi di Seoul. Pasar perdagangan Jepang ditutup untuk liburan. Indeks Standard & Poor 500 dan Indeks Dow Jones Industrial Average kemarin ditutup pada level tertingginya sepanjang masa terkait saham AS menguat untuk hari ke-4 pasca Federal Reserve Ketua Janet Yellen mengatakan pekan lalu bank sentral kemungkinan akan menahan tingkat suku bunga mendekati nol setidaknya setelah kuartal pertama. Indeks S & P 500 berjangka sedikit berubah hari ini.
Indeks Australia S & P / ASX 200 melemah 0,3 %. Indeks Kospi Korea Selatan sedikit berubah dan Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0,1 %. Pasar perdagangan di China dan Hong Kong belum dibuka.
Minyak mentah brent kemarin merosot 2,1 % ke level $ 60,11 per barel di London setelah Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali Al-Naimi mengatakan produsen terbesar OPEC akan berusaha untuk mempertahankan pangsa pasar dan pertumbuhan permintaan global tahun ini melambat dari yang diperkirakan. Indeks logam berjangka di London turun untuk hari kelima dalam 6 hari terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg

Minyak Berayun Setelah Gain Terbesarnya dalam 2 Tahun Terakhir

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Minyak berfluktuasi setelah kenaikan terbesarnya dalam lebih dari 2 tahun terakhir seiring Arab Saudi mengatakan bahwa harga minyak akan rebound atas pertumbuhan ekonomi global yang diikuti meningkatkan permintaan.
Brent di London berayun antara keuntungan dan kerugian setelah naik 3,6 % pada 19 Desember, kenaikan tertingginya sejak Oktober 2012 lalu. Pertumbuhan ekonomi global yang telah mendorong harga yang lebih rendah diciptakan oleh kurangnya kerjasama dari produsen luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, menurut menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali Al-Naimi. Pasar kelebihan pasokan sebesar 2 juta barel per hari, kata Mohammed Al Sada, Menteri Energi Qatar.
Minyak telah anjlok lebih dari 20 % sejak OPEC memutuskan untuk mempertahankan kuota kolektif pada pertemuan bulan lalu sementara AS meningkatkan minyak mentah pada tingkat rekornya. Produsen luar kelompok 12-anggota "tidak bertanggung jawab" mengurangi output terkait kelebihan pasokan yang dapat merugikan pasar, menurut Suhail Al Mazrouei, menteri energi Uni Emirat Arab.
Brent untuk pengiriman bulan Februari sebesar 19 sen lebih tinggi pada level $ 61,57 pada berbasis di London ICE Futures Europe exchange pukul 11:00 pagi di Sydney. Harga minyak merosot sebesar 45 % tahun ini. Minyak mentah acuan Eropa dengan premi sebesar $ 4,16 dibandingkan West Texas Intermediate (WTI).
WTI untuk pengiriman bulan Februari berada di level $ 57,42 per barel di New York Mercantile Exchange, menguat 29 sen. Kontrak bulan Januari yang berakhir pada 19 Desember lalu setelah naik dari level $ 2,41 ke level $ 56,52. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 51 % di atas rata-rata 100-hari. Bulan depan harga minyak telah turun 42 % tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Minyak Naik Seret Saham Jepang Dibuka Menguat untuk Hari Ketiga

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Jepang naik untuk hari ketiga beruntun, dipimpin oleh perusahaan-perusahaan energi pasca harga minyak mentah menguat dan mata uang yen melemah terhadap dolar.
Indeks Topix naik 0,5 % ke level 1,417.10 pukul 09:01 pagi waktu Tokyo terkait semua saham kecuali 2 dari 33 kelompok industri meningkat. Indeks tersebut menghapus penurunan untuk bulan Desember dan di jalur untuk melonjak 8,7 % tahun ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2 % ke level 17,651.33 hari ini. Bank of Japan (BoJ) merilis laporan perekonomian bulan Desember pada hari ini. Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 119,50 per dolar setelah melemah selama 3 sesi pekan lalu seiring Federal Reserve mengatakan akan bersabar dalam menaikkan suku bunga AS.
Indeks Standard & Poor 500 menguat 3,4 % pekan lalu setelah komentar The Fed memicu saham AS rally tiga hari. Kontrak pada indeks tersebut sedikit berubah hari ini.
BOJ pekan lalu mempertahankan perluasan basis moneter pada laju tahunan sebesar 80 triliun yen ($ 676 miliar).
Minyak mentah Brent naik 0,7 % ke level $ 61,79 per barel setelah menguat pada 19 Desember lalu yang merupakan kenaikan terbesarnya sejak Oktober 2012 lalu.
Produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal ketiga besok, menurut para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memprediksi pertumbuhan ekonomi tahunan akan direvisi meningkat menjadi 4,3 % untuk periode 3 bulan, dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,9 %. Data perumahan, pesanan barang dan konsumsi pribadi di ekonomi terbesar dunia juga meningkat pekan ini.
Ketua Fed Janet Yellen mengatakan pekan lalu bahwa para pembuat kebijakan mungkin akan menahan tingkat suku bunga mendekati nol setidaknya sampai kuartal pertama, bahkan ketika ekonomi AS menguat. Bank sentral, dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan terakhir tahun 2014, menggantikan referensi untuk suku bunga tetap rendah untuk "waktu yang lama" dengan janji untuk bersabar hingga waktunya. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Perusahaan Material Naik, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0.3%

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Bursa Saham Asia menguat pada hari ke-3, dipimpin oleh kenaikan saham perusahaan material seiring dengan kontrak berjangka minyak mentah rebound. Sementara itu Bursa Saham Australia mencatat gain tertinggi pada hari ke-2 dalam 3 tahun terakhir.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 137.34 pukul 9:05 pagi waktu Tokyo. Pada 19 Desember lalu indeks acuan tersebut melonjak tajam dalam 2 bulan terakhir ditengah reli ekuitas global setelah pekan lalu Federal Reserve berkomitmen menunda eaktu kenaikan suku bunga. Indeks S&P/ASX 200 Australia mencatat gain 3.5% pada hari ke-2, kenaikan tajam sejak Desember 2011 silam.

Indeks Topix Jepang dand Indeks Kospi Korea Selatan catat gain 0.3%. Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0.1%. Pada 19 Desember lalu minyak mentah Brent naik 0.1% ke level $61.45 per barel setelah reli tajam sejak Oktober 2012 silam. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Sentimen Suku Bunga The Fed, Antarkan Dolar Sentuh Level 5 Thn Tertinggi

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Mata uang dolar bergerak naik ke level 5 tahun tertinggi setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengindikasikan bahwa bank sentral berada pada laju menaikan suku bunga pada awal April tahun depan.

Dolar catat gain pada hari ke-2 terhadap yen setelah kemarin The Fed mengganti komitmen untuk mempertahankan suku bunga pinjaman mendekati 0 untuk Å“waktu yang lama, dan mempertahankan suku bunga 0 hingga 0.25%, yang telah dipertahankan sejak 2008 lalu. Ruble Rusia memangkas penurunan selama 7 hari terkahir setelah kementerian keuangan menyatakan menjual cadangan emas guna meredam penurunan yang telah mengantarkan mata uang tersebut berada pada rekornya ditengah penurunan harga minyak mentah dunia.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, indeks yang memonitor dolar terhadap 10 mata uang lainnya naik 0.1% ke level 1,122.19 pukul 9:27 pagi waktu Tokyo dari level kemarin saat menguat 0.9%. Pada 5 Desember lalu ditutup pada level 1,122.34, merupakan level tertinggi sejak Maret 2009 lalu.
Dollar menguat 0.2% ke level 118.84 yen, setelah kemarin melonjak 1.9%, gain tertinggi sejak Oktober lalu. Dolar AS berada pada level $1.2328 per euro mengikuti kenaikan kemarin sebesar 1.4%. Yen turun 0.1% ke level 146.51 per euro. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Pernyataan the Fed melambungkan indeks S&P 500

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA :  Bursa AS melambung cukup tinggi malam tadi (17/12). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 2% menjadi 2.012,89. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak Oktober 2013. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,7% menjadi 17,356,87. Adapun Russell 2000 Index naik 3,1%.
Kenaikan bursa AS dipicu oleh lompatan saham-saham berbasis energi. Selain itu, pasar juga menyambut positif pernyataan the Federal Reserve bahwa mereka akan bersabar hingga waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga.
Selain itu, "Terjadi perubahan proyeksi yang signifikan terhadap inflasi. Banyak sekali ketidakpastian di pasar internasional. Penurunan harga minyak masih menyebabkan tingkat inflasi rendah. The Fed harus menunggu untuk melihat bagaimana dua faktor ini bermain. Itu sebabnya mereka masih mempertahankan bahasa yang dovish," jelas Jeff Kravetz, investment director US Bank's Private Client Reserve.
Dalam pernyataan resminya, the Fed menggunakan kata "waktu yang dipertimbangkan" untuk memberikan kepastian kepada pasar finansial bahwa bank sentral AS itu belum mengubah keputusannya mengenai rencana menaikkan kebijakan suku bunga mereka.
Meski maksud kalimatnya tetap, namun, terjadi perubahan konteks. The Fed mengeluarkan pernyataan yang lebih lembut, yang menunjukkan bank sentral masih bersiap menaikkan suku bunga meskipun tak secepat yang prediksi pelaku pasar.
"Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan, Komite menilai bahwa kami masih harus bersabar untuk mulai menormalisasi kebijakan moneter. Komite melihat keputusan ini konsisten dengan pernyataan sebelumnya bahwa akan lebih baik untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 0 hingga 1/4 persen selama beberapa waktu ke depan setelah program pembelian aset berakhir pada Oktober, khususnya bila target inflasi terus berada di bawah target Komite yakni 2% dan prediksi inflasi jangka panjang masih sesuai harapan," demikian pernyataan resmi the Fed.

Usai rilis data EIA, harga minyak ditutup mendaki

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Harga minyak dunia ditutup mendaki pada transaksi perdagangan Rabu (17/12). Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 54 sen menjadi US$ 56,47 per barel. Pada transaksi sebelumnya, harga kontrak yang sama naik ke level US$ 58,98. Pada Selasa (16/12), harga minyak WTI sempat bertengger di level US$ 53,60 per barel yang merupakan level terendah sejak Mei 2009 lalu.
Sedangkan harga kontrak minyak Brent untuk pengantaran satu bulan ke depan naik US$ 1 menjadi US$ 61 per barel. Siang kemarin, harga minyak Brent bahkan sempat melaju ke posisi US$ 63,40 per barel.
Kenaikan harga minyak terjadi setelah data yang dirilis Energy Information Administration (EIA) menunjukkan terjadi penurunan cadangan minyak sebesar 847.000 barel. Kendati begitu, analis memprediksi, kenaikan harga minyak ini tidak akan berlangsung lama.
"Penurunan cadangan minyak secara keseluruhan cukup kecil," jelas John Kilduff, partner Again Capital LLC di New York.
Saat ini, harga minyak masih mendekati level terendahnya dalam 5,5 tahun terakhir.
Sebelumnya, sejumlah anggota utama Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC) mengatakan bahwa mereka sudah bersiap untuk menunggu pasar untuk kembali stabil. Hal ini memudarkan harapan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah strategis untuk mengerem laju penurunan harga minyak.
"Setiap hari, anggota utama OPEC akan secara aktif untuk membuat harga pasar turun. OPEC berupaya untuk menggoyang produser minyak AS," jelas Olivier Jakob, analis minyak Petromatrix.

Yen Merosot Dari Level 4 Pekan Tertinggi Jelang Keputusan The Fed

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Yen melemah dari level 4 pekan tertingginya terhadap dollar menjelang keputusan pertemuan pembahasan kebijakan Federal Reserve hari ini.

Yen telah mencatat gain tertinggi diantara 10 mata uang di Bloomberg Correlation-Weighted Indexes dalam sepekan terakhir seiring penurunan harga minyak mentah telah menambah kekhawatiran perekonomian global yang akan melambat, sehingga hal tersebut mendorong permintaan aset safe haven. Sementara itu kemarin ruble menurun pada rekornya meski Russia telah menaikkan suku bunga pinjaman ke level tertingginya sejak 1998 lalu. Indeks mata uang dari emerging-market turun ke level 12 tahun terendahnya. Kiwi Selandia Baru melemah setelah neraca berjalan negara Pasifik Selatan tersebut mencatat defisit yang melebar.

Yen turun 0.5% ke level 116.98 per dollar pukul 9:26 pagi waktu Tokyo dari level kemarin yang mencapai level 115.57, level tertinggi sejak 17 November lalu. Yen turun 0.4% ke level 146.27 per euro setelah 2 sesi sebelumnya menguat 1.6%. Dollar berada pada level $1.2503 per euro.

Kiwi Selandia Bari melemah 0.2% ke level 77.82 sen AS. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Trader Emas Berspekulasi Rusia Akan Jual Bullion

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA :Langkah Russia menaikkan suku bunga yang telah gagal untuk menghentikan anjloknya ruble. Instrumen selanjutnya yang tersedia guna memperbaiki keterpurukan ekonomi yang disebabkan oleh sanksi dan penurunan minyak mentah adalah dengan menjual emas.

Russia memiliki 1,169.5 metrik ton emas, menurut rilis data bank sentral pada bulan lalu. Angka  itu merupakan 10% dari cadangan global, menurut World Gold Council yang berbasis di London. Rusia menambah sebesar 150 ton emas sepanjang tahun 2014 ini hingga 18 November lalu, menurut Gubernur Bank Sentral Elvira Nabiullina.

Pasokan uang tunai Rusia telah turun ke level 5 tahun terendah akibat bank sentral mengeluarkan uang lebih dari $80 miliar guna memperlambat penurunan ruble. Penurunan mata uang tersebut beriringan dengan penurunan harga minyak mentah lebih dari 40% sepanjang 2014 ini menggerus mata uang Russia dalam menghadapi sanksi yang diterima setelah Presiden Vladimir Putin melakukan aneksasi Crimea. Penurunan harga emas memberikan sinyal bahwa para trader berspekulasi Rusia akan mengurangi cadangan emasnya.

Sementara itu emas berjangka turun sebesar 1.6% di New York.

Russia telah mengalami kenaikan 3 kali lipat cadangan emas sejak 2005 silam, menurut perhitungan Bloomberg. Kepemilikannya dibandingkan dengan 70% di AS dan Jerman selaku pemegang bullion terbesar, menurut rilis data dari World Gold Council. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Jelang Keputusan The Fed, Emas Bertahan Dibawah Level $1,200

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Emas stabil di bawah level $1,200 per ounce pada Rabu ini jelang hail putusan pertemuan Federal Reserve yang diperkirakan akan memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga.

Para investor juga fokus kepada Russia setelah rouble merosot lebih dari 11% terhadap dollar pada Selasa lalu meskipun bank sentral telah menaikkan suku bunga.
    
Spot emas naik 0.1% ke level $1,197.61 per ounce pukul 00:40 GMT setelah mengalami volatilitas sesi pada Selasa lalu yang telah menarik ke level 1 pekan terendah $1,188.41 sebelum ditutup naik.

Emas AS untuk pengiriman Februari naik 0.3% ke level $1,198.30 per ounce.

Para investor akan mengkaji kapankah Federal Open Market Committee akan keluar dari kata-kata "waktu yang lama" pada keputusan yang dirilis diakhir pertemuan yang telah beralngsung selama 2 hari dengan mengkaji waktu kenaikan suku bunga. 

Turunnya kata-kata diatas akan memberikan arti bahwa The Fed sedang mempersiapkan pasar akan kenaikan suku bunga di tahun depan seiring pemulihan perekonomian, menurut para analis, yang akan menyebabkan melemahnya harga emas.

Penurunan yang berlnjut pada minyak mentah diperkirakan juga akan membebani emas setelah minyak mentah Brent turun di bawah level $60 per barel untuk pertama kalinya sejak 2009 lalu dengan mayoritas produsen minyak tidak akan mengurangi jumlah output meskipun pasar mengalami lonjakan pasokan. (bgs)

Sumber : Bloomberg
 
© 2009 PT Rifan Financindo Berjangka Medan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan