Ekuitas AS Ditutup Menguat Ditengah Aktifitas Merger Perusahaan

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham AS ditutup menguat, melanjutkan kenaikan kuartalannya ditengah aktifitas merger sejumlah perusahaan dan optimisme bank sentral optimis yang akan mendukung pertumbuhan global.
Indeks Standard & Poor 500 menguat 1,2% menjadi 2,086.22 pada 04:00 sore di New York, mempertahankan kenaikan kuartalan beruntun terpanjang sejak tahun 1998. Dengan kenaikan sebesar 0,2% pada hari Jumat, indeks tersebut menyelesaikan gain back-to-back pertama setelah 28 hari , menurun tajam sejak 1994 silam.
Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari Jumat kemarin menyatakan bahwa Bank Sentral AS di tahun ini diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan kenaikan selanjutnya dilakukan secara bertahap tanpa mengikuti prediksi yang ada. Sementara Gubernur Bank Sentral China menyatakan bahwa pemerintahnya dapat melakukan upaya yang lebih guna mendukung pertumbuhan ekonomi di China.
Laba kuartal pertama untuk perusahaan S&P 500 diperkirakan menurun untuk pertama kalinya sejak tahun 2009. Perusahaan akan melihat kontraksi 5,8% untuk periode tiga bulan, menurut perkiraan ekonom yang dihimpun oleh Bloomberg. Perkiraan pertumbuhan Laba untuk kuartal yang positif sejak Januari, data menunjukkan.(yds)
Sumber: Bloomberg

Emas Berjangka Turun Tajam Dalam Tiga Pekan Terakhir

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Emas mengalami penurunan tertajam dalam tiga pekan terakhir pada tanda-tanda bahwa investor meninggalkan logam mulia meski pasca reli baru-baru ini.
Nilai lindung memangkas posisi beli ke level terendah sejak Desember 2013. Aset global pada emas ETP turun 56,6 metrik ton pada bulan Maret, yang tertajam dalam 15 bulan terakhir. Reli harga dalam dua pekan sebelumnya karena spekulasi bahwa suku bunga AS akan meningkat pada laju yang lebih lambat dari yang diharapkan sebelumnya.
Meskipun para otoritas The Fed memangkas outlook untuk suku bunga pinjaman di akhir tahun, investor berspekulasi bahwa para otoritas masih akan mengangkat suku bunga acuan mendekati nol guna mencegah inflasi dari lonjakannya seiring perekonomian yang mengalami rebound. Emas secara historis telah digunakan sebagai lindung nilai terhadap harga konsumen yang lebih tinggi.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni turun 1,3% untuk menetap di level $ 1,185.30 per ons pada pukul 1:40 di New York Comex, yang merupakan penurunan tertajam sejak 6 Maret.
Indeks harga konsumen, yang tidak termasuk makanan dan bahan bakar, naik sebanyak  1,4% pada bulan Februari dari tahun sebelumnya, menurut angka Departemen Perdagangan menunjukkan pada Senin.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Sesi 1 Menguat 1% Ditengah Aktifitas Merger Sejumlah Perusahaan

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Bursa Saham AS sesi 1 menguat dengan memperpanjang kenaikan kuartalannya ditengah aktifitas merger sejumlah perusahaan dan optimisme bank sentral yang akan mendukung petumbuhan ekonomi global.

Indeks S&P 500 menguat 1% ke level 2,082.02 pukul 11:57 siang ini waktu New York. Kuartal pertama ini indeks acuan tersebut mengalami kenaikan sebesar 1.1% yang sekaligus mempertahankan kenaikan kuartalannya terpanjangnya secara beruntun sejak 1998 silam. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 264.69 poin atau 1.5% ke level 17,977.35. Sedangkan Indeks Nasdaq Composite menguat 0.8%.

Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari Jumat kemarin menyatakan bahwa Bank Sentral AS di tahun ini diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan kenaikan selanjutnya dilakukan secara bertahap tanpa mengikuti prediksi yang ada. Sementara Gubernur Bank Sentral China menyatakan bahwa pemerintahnya dapat melakukan upaya yang lebih guna mendukung pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Pasca Komentar Yellen, Saham AS Ditutup Menguat

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Hari terakhir perdagangan di saham semikonduktor didorong oleh spekulasi pengambilalihan membantu mengirim Indeks Nasdaq Composite mengalami kenaikan pertama dalam seminggu terakhir, memicu kenaikan saham dari komentar yang dibuat oleh Ketua Federal Reserve Janet Yellen.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,2 % ke level 2,060.79 pada pukul 16:00 sore waktu New York setelah berfluktuasi sebagian besar pada sesi perdagangan. Sementara itu, Indeks Nasdaq Composite naik 0,6 %.
Saham Altera Corp melonjak 29 % setelah Wall Street Journal mengatakan Intel Corp sedang dalam pembicaraan untuk memperoleh sahamnya. Indeks Nasdaq Composite naik 0,6 %, sedangkan Indeks Stock Exhange Philadelphia Semiconductor menguat 3 %.
Yellen memperkirakan The Fed untuk menaikkan suku bunga pada tahun ini, dan kenaikan suku bunga berikutnya akan dilakukan secara bertahap tanpa mengikuti jalan yang telah diprediksi.
Indeks S & P 500 turun 2,2 % pada minggu ini, dan kemarin menghentikan kenaikan pada tahun ini, setelah sebelumnya naik sebesar 0,5 % dari semua waktu tertinggi pada 20 Maret lalu. Indeks tersebut belum mengalami peningkatan selama dua hari berturut-turut sejak 17 Februari lalu, yang merupakan penurunan terpanjangnya sejak tahun 1994 silam. (knc)
Sumber : Bloomberg

Yellen : Laju Kenaikan Suku Bunga Bertahap Dimulai Tahun Ini

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Ketua Janet Yellen menyatakan bahwa dia memperkirakan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga di tahun ini dan kenaikan suku bunga berikutnya akan dilakukan secara bertahap tanpa mengikuti prediksi.

Hari ini Yellen menyatakan œSaya memperkirakan bahwa kondisi menjamin untuk menaikkan target suku bunga Federal Reserve pada tahun ini,. dia dan kolega The Fed lainnya œsecara umum mengantisipasi kenaikan suku bunga Federal Reserve yang bertahap di beberapa tahun kedepan.

Setelah kenaikan sebelumnya, The Fed tidak mengikuti œprogram pengetatan apapun yang telah ditetapkan sebelumnya yang meliputi kenaikan program yang sama secara berkala, menurut Yellen.

œLaju yang sebenarnya dari kebijakan yang tersusun seiring kondisi ekonomi yang berkembang dan kebijakan pengetatan akan dipercepat, diperlambat, dihentikan, atau bahkan sebaliknya dengan tergantung pada keadaan sebenarnya dan memperkirakan adanya perkembangan pada aktifitas nyata dan laju inflasi, menurutnya.

Pekan lalu The Fed membuka peluang untuk menaikkan suku bunga diawal bulan Juni tahun ini, ditengah sinyal mereka akan melakukan kenaikan suku bunga bertahap setelah melakukan kenaikan sebelumnya. Acuan suku bunga utama The Fed telah bertahan mendekati 0 sejak Desember 2008 lalu.

Suku bunga yang mendekati 0 telah menyebabkan œpemangkasan yang cukup besar pada penurunan pasar tenaga kerja dan kenaikan suku bunga yang moderat œsepertinya sangat tidak diperlukan guna menghentikan progress tersebut, menurut Yellen.

Dia menyatakan bahwa laju pengetatan yang bertahap mencerminkan penetapan proyeksi baru oleh The Fed yang telah dirilis pada 18 Maret lalu. The Fed memangkas perkiraan rata-ratanya terkait suku bunga acuan di akhir tahun 2015 ini sebesar 0.625% yang turun dari 1.125% seperti yang diproyeksikan pada Desember tahun lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Dolar Catat Penurunan Pada Pekan Ke-2

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Dolar turun pada pekan ke-2 secara beruntun seiring para trader berspekulasi bahwa kenaikan pada belanja konsumen tidak akan cukup untuk menekan Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga.

Hari ini Ketua The Fed Janet Yellen menyatakan bahwa dia membenarkan jika The Fed akan menaikkan suku bunga di tahun ini dan kenaikan suku bunga berikutnya akan dilakukan secara bertahap tanpa mengikuti prediksi. Pekan lalu Indeks Spot Dolar Bloomberg berfluktuasi turun 2.2% sekaligus penurunan tertajamnya sejak Oktober 2011 lalu setelah Federal Open Market Committee merevisi perkiraan terkait laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi. 

Sementara Indeks Spot Dolar Bloomberg naik 0.2% ke level 1,190.89 pukul 5 sore ini waktu New York yang sekaligus memangkas penurunan mingguan sebesar 0.3%.

Sedangkan dolar stagnan di level $1.0889 per euro dengan mencatatkan penurunan 0.6% dalam sepekan terakhir dan pekan ini juga mengalami penurunan sebesar 0.8% ke level 119.13 yen. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Minyak Pangkas Kenaikan Mingguan Terkait Konflik Di Yaman

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Minyak memangkas kenaikan mingguan terbesar sejak Februari 2011 lalu karena investor mengkaji potensi gangguan dalam pengiriman minyak dari Timur Tengah terhadap persediaan minyak AS.
Minyak berjangka memperoleh kenaikan sebesar 11 % di New York pada pekan ini, sedangkan harga minyak hari ini turun sebesar 1,6 persen. Sementara Arab Saudi memimpin koalisi 10 negara Sunni untuk melakukan serangan udara terhadap pemberontak Syiah di Yaman, dekat chokepoint pengiriman. Produksi minyak mentah AS dan stok minyak telah naik ke level tertinggi dalam lebih dari tiga dekade terakhir, menurut Administrasi Informasi Energi melaporkan pada hari Rabu.
Serangan tersebut meningkatkan risiko gangguan pasokan minyak di wilayah penghasil minyak terbesar di dunia tersebut, bahkan melimpahnya persediaan minyak di AS terus menahan penurunan harga sebesar 4,9 % untuk tahun ini.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei tahun lalu turun sebesar 81 sen ke level $ 50,62 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 50,64 pukul 12:54 siang di Sydney. Kontrak WTI naik ke level $ 2,22 menjadi $ 51,43 pada hari Kamis kemarin, merupakan penutupan tertinggi sejak 4 Maret lalu. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 56 % di bawah RSI 100-hari. (vck)
Sumber: Bloomberg

Indeks Berjangka China Mendatar Jelang Rilis Laba Industri

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Indeks saham berjangka China mendatar jelang rilis data keuntungan industri karena investor menilai penurunan pendapatan Industri & Commercial Bank of China Ltd dan PetroChina Co, dua perusahaan terbesar di negara itu.
Kontrak pada Indeks CSI 300 yang berakhir pada bulan April, kontrak paling aktif, naik sebesar 0,1 persen ke level 3,945.60 pukul 09:19 waktu setempat. Saham Air China Ltd, maskapai internasional terbesar di negara itu, dapat meningkat pasca mencatat kenaikan laba sebesar 17 persen pada tahun 2014 lalu. Saham perusahaan industri mungkin aktif di tengah spekulasi para para  pemimpin pemerintahan akan mengumumkan rincian yang disebut rencana Silk di forum Ongoing Boao.
Indeks Shanghai Composite naik sebesar 0,6 persen ke level 3,682.10 pada hari Kamis kemarin, memperpanjang keuntungan minggu ini menjadi 1,2 persen. Indeks CSI 300 naik sebesar 0,2 persen. Indeks H-Share turun 0,4 persen, sedangkan indeks Hang Seng tergelincir sebesar 0,1 persen. Indeks Saham Bloomberg China-AS turun 0,5 persen di New York.
Badan Biro statistik China akan merilis data keuntungan sektor industri pada bulan Februari lalu pukul 09:30 pagi waktu setempat. PetroChina, perusahaan minyak terbesar di negara itu, mungkin aktif pasca melaporkan penurunan laba bersih sebesar 17 persen menjadi 107.2 miliar yuan pada 2014 lalu. ICBC, Bank kreditu terbesar di China, mungkin bergerak pasca membukukan penurunan laba kuartalan pertama sejak 2009 lalu sebesar 3,1 persen menjadi 55,3 miliar yuan pada kuartal keempat.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari, indeks kekuatan relatif untuk indeks Shanghai, yang mengukur seberapa cepat harga telah maju atau turun selama periode waktu tertentu, berada di level 75,9 kemarin. Angka diatas 70 mengindikasikan harga mungkin akan siap untuk jatuh. Volume perdagangan sebesar 42 persen di atas moving average 30-hari. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Reli Menuju Pekan Kedua Terkait Meningkatnya Konflik Di Yaman

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Emas menuju kenaikan back-to-back untuk mingguan pertama sejak Januari lalu setelah Arab Saudi dan sekutunya mulai melakukan serangan di Yaman, sehingga mendorong permintaan emas sebagai aset safe heaven.
Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $ 1,203.41 per ounce pukul 8:21 pagi di Singapura dari level $ 1,204.81 pada hari kemarin, bullion naik untuk hari ketujuh secara berturut-turut, menurut harga Bloomberg. Logam menguat ke level $ 1,219.79 kemarin, merupakan level tertinggi sejak 2 Maret lalu, dan pekan ini naik 1,8 %. Emas yang diperdagangkan di Shanghai juga menuju kenaikan mingguan.
Investor secara historis akan beralih ke logam mulia pada saat adanya ketegangan geopolitik. Emas menuju kenaikan kuartalan pertama sejak Juni lalu karena Saudi yang memimpin koalisi 10 negara Sunni memutuskan akan melakukan serangan di sekitar ibukota Yaman.
Emas bergerak naik setiap harinya sejak para pembuat kebijakan Federal Reserve pekan lalu mengisyaratkan mereka tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga, sehingga melemakan mata uang dolar dan meningkatkan daya tarik emas. Data pada hari Kamis menunjukkan klaim pengangguran AS turun ke level terendah sejak pertengahan Februari lalu, sehingga memicu rebound pada mata uang AS.
Emas untuk pengiriman Juni berada pada level $ 1,203.80 di Comex dari level $ 1,205.70 pada hari Kamis kemarin dan ditetapkan untuk mendapatkan sebesar 1,6 % pekan ini. Sementara bullion berada di level 240,80 yuan per gram ($ 1,205.92 per ounce) di Shanghai Gold Exchange. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Berfluktuasi Di tengah Merger Perusahaan & Data Ekonomi

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham-saham AS dibuka berfluktuasi setelah saham Kraft Foods Group Inc. melonjak terkait berita merger dan data menunjukkan pesanan barang tahan lama tiba-tiba turun.
Saham Kraft Foods melonjak 33% setelah Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc bekerja sama dengan 3G Capital untuk mengakuisisi perusahaan makanan tersebut dan bergabung dengan perusahaan saus tomat HJ Heinz. Kofax Ltd melonjak 46% setelah setuju untuk diakuisisi oleh Lexmark International Inc.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,1% ke level 2,093.57 pada pukul 09:38 pagi di New York.
Sementara indeks S&P 500 merupakan salah satu indeks dengan kinerja terburuk di pasar berkembang dalam tahun ini, masih menuju kenaikan kuartal kesembilan berturut-turut, dengan peningkatan sebesar 1,6%. Hal tersebut yang merupakan kemenangan beruntun terpanjang sejak 1998. Gain tersebut mendorong valuasi ekuitas ke level tertinggi dalam enam tahun.
Indeks S&P 500, Dow Jones dan Nasdaq Composite berada 1,5% dari rekor mereka di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga.
Presiden The Fed Chicago Charles Evans, yang memberikan suara terkait kebijakan tahun ini, mengatakan di London pada hari Rabu bahwa inflasi masih terlalu rendah untuk membenarkan kenaikan suku bunga pada tahun 2015, meskipun terjadi kemajuan "besar" dalam mengurangi pengangguran AS.(frk)
Sumber: Bloomberg

Emas Menuju Reli Terpanjangnya Sejak 2012

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Emas menuju reli terpanjang sejak Agustus 2012 seiring tanda-tanda ekspansi ekonomi AS sehingga memicu spekulasi bahwa suku bunga akan tetap rendah untuk waktu yang lebih lama.
Harga spot naik untuk sesi keenam, naik setiap hari sejak para otoritas The Fed Memangkas proyeksinya untuk pertumbuhan dan menyarankan untuk tidak menaikkan suku bunga pinjaman lebih cepat. Pesanan barang tahan lama di Amerika secara tak terduga turun pada bulan Februari, menurut data pemerintah pada Rabu.
Dolar jatuh terhadap 10 mitra utama karena investor terus menyesuaikan perkiraan pada mata uang pasca pertemuan The Fed minggu lalu. Suku bunga pinjaman yang lebih tinggi memangkas daya tarik akan emas karena logam ini umumnya menawarkan pengembalian hanya melalui kenaikan harga.
Bullion untuk pengiriman segera naik 0,5% menjadi $ 1,198.94 per ons pada 10:30 pagi di New York, menurut harga Bloomberg. Harga menyentuh level $ 1,199.81, yang merupakan level tertinggi sejak 6 Maret.
Pemesanan barang tahan lama AS setidaknya untuk tiga tahun terakhir turun sebesar 1,4% pada bulan lalu, ungkap Departemen Perdagangan. Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg perkiraan pemesanan akan naik 0,2%.(yds)
Sumber: Bloomberg

Indeks Nasdaq Composite Merosot Tajam Dalam Dua Minggu Terakhir

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham AS turun, mengirim Indeks Nasdaq Composite merosot tajam dalam dua minggu terakhir, diikuti saham teknologi dan para investor menjual saham terbesarnya pada kuartal ini.
Saham Intel Corp, International Business Machines Corp dan Microsoft Corp mengalami penurunan pada Indeks Dow Jones Industrial Average. Saham Kraft Foods Group Inc melonjak sebesar 39 % setelah Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc bekerja sama dengan Capital 3G untuk mengakuisisi perusahaan makanan dan bergabung dengan perusahaan pembuat kecap HJ Heinz.
Indeks Nasdaq Composite melemah 1,6 % pada pukul 12:27 siang waktu New York, yang merupakan penurunan hari ketiga berturut-turut dan penurunan terpanjangnya sejak Januari lalu setelah sebelumnya naik sebesar 20 poin dari rekornya dot-com pada masa-nya. Indeks Standard & Poor 500 turun 0,9 % ke level 2,073.81. Indeks Dow melemah 189,14 poin atau 1,1 %, ke level 17,822.00.
Sementara Indeks S&P 500 adalah salah satu kinerja terburuknya pada indeks pasar berkembang pada tahun ini, menuju kuartal pada kenaikan kesembilan berturut-turut, dengan peningkatan sebesar 0,7 %. Merupakan kenaikan beruntun terpanjangnya sejak 1998 silam. Kenaikan mendorong valuasi ekuitas ke level tertinggi dalam 6 tahun terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg

Kinerja Saham Material Angkat Saham Asia

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Asia menguat, dengan indeks acuan regional rebound Selasa kemarin menuju level tertinggi dalam enam bulan terakhir, karena saham produsen barang rumah tangga dan saham material memimpin kenaikan.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 % ke level 148,98 pukul 09:03 pagi di Tokyo. Indeks tersebut naik 7,8 % tahun ini sampai Selasa kemarin, sehingga mendorong valuasi estimasi laba sebesar 15 kali, merupakan level tertinggi sejak Mei 2010 lalu, dibandingkan dengan 17,7 kali untuk Indeks Standard & Poor 500.
Indeks Topix Jepang naik 0,3 %. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2 %. Sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0,1 %. Sementara pasar saham di China dan Hong Kong belum dibuka.
Indeks Kospi Korea Selatan stagnan. Sementara pertumbuhan ekonomi negara tersebut pada kuartal keempat direvisi turun menjadi 0,3 % dari tiga bulan sebelumnya, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 0,4 %.
Indeks Shanghai Composite naik 0,1 % pada Selasa kemarin, sehingga menghapus penurunan sebesar 2,4 % dan membatasi kenaikan selama 10-hari, merupakan kenaikan beruntun terpanjang dalam hampir 23 tahun terakhir. (vck)
Sumber: Bloomberg

Minyak Dekati Level $48 Terkait Melimpahnya Persediaan Minyak Mentah AS

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Minyak mendekati level $ 48 per barel jelang rilis data pemerintah AS yang akan menunjukkan melimpahnya stok minyak mentah pada konsumen minyak terbesar di dunia tersebut.
Minyak berjangka stagnan di New York setelah naik sebesar 0,1 % pada Selasa kemarin. Persediaan minyak mentah kemungkinan naik untuk pekan ke 11 pada 20 Maret lalu, menurut survei Bloomberg jelang rilis laporan Energy Information Administration, hari ini. Data industri menunjukkan persediaan minyak naik 4,8 juta barel.
Minyak turun 11 % dari level tertingginya tahun ini pada bulan Februari lalu karena meningkatnya stok minyak AS dan produksi ke level tertinggi dalam lebih dari tiga dekade terakhir. Sementara OPEC menolak untuk mengurangi pasokan minyaknya pada pertemuan November tahun lalu, sehingga mungkin akan mempertahankan kuota kolektif ketika melakukan pertemuan selanjutnya pada bulan Juni mendatang, menurut Fakta Global Energy, sebuah perusahaan riset.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei naik 6 sen ke level $ 47,57 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 11:40 pagi di Sydney. Kontrak WTI naik 6 sen ke level $ 47,51 pada Selasa kemarin. Volume semua berjangka yang diperdagangkan sekitar 80 % di bawah RSI 100-hari. (vck)
Sumber: Bloomberg

Emas Bergerak Dekat Level Tertinggi Dua Pekan Terkait Outlook Suku Bunga

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Emas ditransaksikan di dekat level tertingginya dalam lebih dari dua bulan terakhir karena investor menilai prospek kenaikan suku bunga AS pasca laju inflasi menunjukan tanda-tanda peningkatan di AS.
Bullion untuk pengiriman segera ditransaksikan pada level $1.192 per ons pada pukul 8:19 pagi di Singapura dari level $1,193.28 pada hari Selasa kemarin, menurut harga generik Bloomberg. Logam mulia naik ke level $1,195.15 pada selasa, level tertinggi sejak 6 Maret lalu seiring harga emas meningkat untuk hari kelima secara berturut-turut.
Federal Reserve mengatakan pada pekan lalu bahwa ia ingin cukup percaya diri tingkat inflasi dapat meningkat menjadi 2 persen sebelum pengetatan dilakukan. Indeks harga konsumen mencatat kenaikan pertama dalam empat bulan terakhir, sebuah laporan yang dirilis pada Selasa kemarin menunjukkan. Sementara beberapa investor membeli emas sebagai lindung nilai akibat peningkatan inflasi, kenaikan harga konsumen dapat meningkatkan prospek kenaikan suku bunga, mendorong mata uang dan redupkan bullion.
CPI (Consumer Price Index) naik 0,2 persen bulan lalu, menurut laporan dari Departemen Tenaga Kerja. Biaya inti, yang mengecualikan makanan dan energi, juga naik 0,2 persen, melebihi perkiraan rata-rata ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik sebesar 0,2 persen pada Selasa, menghentikan penurunan selama dua hari terakhir.
Ketua The Fed Janet Yellen mengisyaratkan pekan lalu untuk tidak terburu-buru dalam menaikkan suku bunga pasca bank sentral lebih berjanji untuk bersabar. Wakil Ketua Stanley Fischer mengatakan pada hari Senin bahwa sementara kenaikan suku bunga mungkin akan diperlukan sebelum akhir tahun.
Emas untuk pengiriman April berada di level $1,191.90 per ons di Comex dari level $1,191.40 pada Selasa, mencatat kenaikan untuk hari kelima pada penutupan perdagangan, kenaikan beruntun terpanjang sejak 20 Januari lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Sebagian Besar Saham Asia Mengalami Koreksi Jelang Rilis Data Pabrik China

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA ; Sebagian besar saham Asia turun, menyusul penurunan ekuitas AS, karena menurunnya saham perusahaan industri dan investor menunggu data manufaktur dari China.
Sekitar tiga saham yang turun untuk setiap dua saham yang naik di Indeks MSCI Asia Pacific, yang diperdagangkan stagnan pada level 148,77 pukul 09:03 pagi di Tokyo. kemarin indeks acuan ditutup pada level tertinggi sejak 4 September tahun lalu, dan diperkirakan diperdagangkan pada 15 kali pendapatan, merupakan yang tertinggi dalam hampir lima tahun terakhir. Data manufaktur awal hari ini di wilayah tersebut dapat dicampur, dengan laporan pribadi dari China sehingga diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang melambat dan indeks pembelian manajer dari Jepang kemungkinan memberikan sinyal percepatan ekspansi.
Indeks Topix Jepang turun 0,3 %. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,2 %. Sedangkan Indeks NZX 50 Index Selandia Baru turun 0,2 % dan Indeks S&P / ASX 200 Australia naik 0,3 %. Sementara pasar saham di China dan Hong Kong belum dibuka.
Ekuitas China dipangkas menjadi netral dari overweight oleh ahli strategi di Bank of America Corp Merrill Lynch yang dipimpin oleh Ajay Kapur, yang mengatakan pasar properti melemah dan mengintensifkan kampanye anti korupsi akan mengganggu belanja konsumen. Sementara Indeks Shanghai Composite naik 2 % kemarin, merupakan kenaikan beruntun terpanjang untuk hari kesembilan sejak April 2007 lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Minyak Kembali Meningkat Mendekati Level Tertinggi dalam Sepekan

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Minyak kembali meningkat mendekati level tertinggi dalam lebih dari sepekan terakhir jelang rilis data yang mungkin menandakan kekuatan ekonomi China, konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia.
Minyak berjangka bergerak mendatar di New York pasca naik sebesar 1,9 persen pada hari Senin kemarin. Indeks output manufaktur China yang diperkirakan berada pada level 50,5 di bulan Maret, turun dari level 50,7 pada bulan Februari lalu, menurut survei Bloomberg News sebelum sebelum rilis pembacaan awal dari HSBC Holdings Plc. Stok minyak mentah AS diperkirakan akan meningkat lebih jauh dari rekor tertinggi pada pekan lalu, menurut jajak pendapat Bloomberg secara terpisah sebelum rilis data resmi dari pemerintah AS pada hari Rabu mendatang.
Minyak telah jatuh sebesar 12 persen dari level tertingginya tahun ini pada bulan Februari lalu seiring persediaan minyak mentah AS dan produksi minyak melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari tiga dekade terakhir. Arab Saudi, yang menyebabkan keputusan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada bulan November lalu untuk menolak memangkas jumlah produksi, mengeksplorasi minyak mendekat rekor tertingginya, menteri perminyakan yang mengatakan pada hari Minggu kemarin.
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei berada di level $47,18 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, turun sebesar 27 sen, pukul 12:00 waktu Sydney. Kontrak WTI berjangka naik 88 sen menjadi $47,45 pada hari Senin kemarin. Total volume perdagangan sekitar 74 persen di bawah moving average 100-hari. Harga telah turun sebesar 11 persen tahun ini. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Menuju Level Dua Pekan Tertingginya Pasca Pelemahan Dolar

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Emas diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam dua pekan terakhir di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga AS.
Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $ 1,188.14 per ounce pukul 9:07 pagi di Singapura, turun dari level $ 1,189.54 pada hari Senin kemarin, ketika harga emas naik ke level $ 1,191.71, merupakan level tertinggi sejak 6 Maret lalu, menurut harga Bloomberg. Logam mulia menguat 2,1 % pekan lalu, merupakan kenaikan terbesar sejak Januari.
Emas rebound dari pekan lalu dalam tiga bulan terakhir karena Ketua The Fed Janet Yellen menyarankan bahwa para pembuat kebijakan tidak terburu-buru untuk menaikkan suku, bahkan The Fed berjanji untuk bersabar pada pengetatan. Sementara mata uang dolar melemah pada hari Senin kemarin setelah Stanley Fischer, wakil ketua bank sentral AS, mengatakan tidak akan berlama-lama untuk menaikan suku bunga.
Para Pejabat The Fed pada 18 Maret lalu menurunkan perkiraan mereka untuk biaya pinjaman pada akhir 2015 menjadi 0,625 persen, dari perkiraan bulan Desember yang sebesar 1,125 persen. Perdagangan emas berbanding terbalik dengan mata uang AS.
Indeks Bloomberg Dollar Spot turun untuk hari kedua pada hari Senin kemarin setelah melemah sebesar 2,2 % pekan lalu, merupakan penurunan mingguan terbesar sejak Oktober 2011 lalu. Emas biasanya diperdagangkan berbanding terbalik terhadap mata uang AS.
Bullion untuk pengiriman April naik 0,1 % ke level $ 1,188.50 per ounce di Comex, sehingga akan menguat untuk hari kelima. (vck)
Sumber: Bloomberg

Indeks Saham Berjangka China Menguat Pasca Kenaikan Mingguan Kedua

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA ; Indeks saham berjangka China catat penguatan setelah indeks acuan Shanghai diperdagangkan pada level tertinggi sejak 2008 lalu.
Kontrak berjangka pada Indeks CSI 300 yang berakhir pada bulan April, merupakan kontrak paling aktif, naik 1,5 % ke level 3.959 pada  pukul 9:20 pagi waktu setempat. Saham China Petroleum & Chemical Corp, yang dikenal sebagai Sinopec, mungkin aktif setelah membukukan laba tahunan terendahnya sejak 2008 lalu. Saham China Coal Energy Co. dapat bergerak setelah laba bersih sesuai perkiraan. Gemdale Corp mungkin aktif setelah membukukan keuntungan yang lebih baik dari yang diharapkan.
Indeks Shanghai Composite naik 1 % ke level 3,617.32 pada hari Jumat. Indeks CSI 300 naik 1,4 %. Sementara Indeks Hang Seng China Enterprises Hong Kong naik 0,3 % dan indeks Hang Seng melemah 0,4 persen. Indeks Ekuitas Bloomberg China-AS, naik 1,9 % di New York.
Nilai perdagangan gabungan di bursa saham Shanghai dan Shenzhen melampaui 1 triliun yuan ($ 161.4 miliar) untuk hari keempat pada hari Jumat, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Pedagang Margin meningkatkan kepemilikan saham yang dibeli dengan uang pinjaman untuk hari keempat pada hari Jumat lalu, dengan saldo utang marjin di Bursa Efek Shanghai naik 1,7 % ke rekornya senilai 927 miliar yuan. (vck)
Sumber: Bloomberg

Emas Lanjutkan Kenaikan Mingguannya Pasca Dolar Anjlok Tajam Sejak 2011

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Emas menuju gain terpanjang sejak Oktober lalu, naik untuk hari keempat berturut-turut, akibat dolar catat performa mingguan terburuk pasca Federal Reserve menurunkan proyeksi kenaikan suku bunga AS.
Bullion untuk pengiriman segera naik sebanyak 0,4 persen ke level $1,187.31 per ons dan berada di level $1,186.68 pukul 8:01 di Singapura, menurut harga generik Bloomberg. Logam meningkat sebesar 2,1 persen pekan lalu, rebound dari level terendahnya dalam tiga bulan terakhir pada jumat lalu, seiring dengan pelemahan indeks Dolar Bloomberg sebesar 2,2 persen.
Ketua The Fed Janet Yellen menyarankan pekan lalu bahwa bank sentral AS tidak akan terburu-buru dalam menaikkan suku bunga, bahkan seiring dengan pernyataan pasca pertemuan kebijakan menunjukkan para pejabat otoritas menjatuhkan janji untuk bersabar terkait pengetatan kebijakan moneter. Pedagang telah melepas emas dalam mengantisipasi biaya pinjaman yang lebih tinggi, yang biasanya mengirim investor beralih pada aset dengan prospek hasil yang lebih baik seperti saham.
Para Pejabat The Fed pada 18 Maret lalu menurunkan perkiraan mereka untuk biaya pinjaman pada akhir 2015 menjadi 0,625 persen, dari perkiraan bulan Desember yang sebesar 1,125 persen. Perdagangan emas berbanding terbalik dengan mata uang AS.
Emas untuk pengiriman April ditransaksikan pada level $1,186.30 di Comex dari level $1,184.60 pada penutupan pada jumat lalu.
Perak untuk pengiriman segera naik sebesar 0,5 persen ke level $16,834 per ons, memperpanjang kenaikan menjadi 7 persen pekan lalu. Spot platinum naik sebesar 0,1 persen menjadi $ ,140.13 per ons, sedangkan paladium turun sebesar 0,1 persen ke level $ 776,10 per ons. (izr)
Sumber: Bloomberg

Pasca Pernyataan The Fed Antarkan Saham Eropa Berakhir Menguat

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Eropa menguat ke level tertingginya sejak tahun 2000, terkait dengan Federal Reserve mengakui moderasi dalam pertumbuhan ekonomi, memicu spekulasi bahwa The Fed tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga.
Sebanyak 16 dari 19 kelompok industri pada Indeks Stoxx Europe 600 naik, dipimpin oleh perusahaan-perusahaan energi. Saham Royal Dutch Shell Plc naik 1,2 %, sementara saham Premier Oil Plc melonjak sebesar 8,1 %, yang merupakan kenaikan terbesarnya di Indeks Stoxx 600.
Indeks Stoxx 600 naik 0,6 % ke level 400,98 pada pukul 4:30 sore waktu London. Ekuitas kemarin naik diikuti saham Inggris setelah presentasi anggaran dan saham Swedia melonjak setelah menurunkan suku bunga acuan. Indeks Stoxx 600 telah melonjak sebesar 17 % pada tahun ini.
The Fed memangkas estimasi untuk suku bunga acuan AS pada akhir tahun 2015, mengurangi kekhawatiran bahwa memperketat kebijakan moneter yang akan menghambat permintaan untuk aset berisiko dan mengirim penguatan mata uang dolar. (knc)
Sumber : Bloomberg

Melemahnya Saham Energi, Jatuhkan Bursa AS 0.5% di Sesi Penutupan

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Bursa Saham AS ditutup melemah, setelah mengalami reli pada hari Rabu kemarin terkait pernyataan kebijakan Federal Reserve, pelemahan hari ini akibat anjloknya saham perbankan dan perusahaan energi pasca penurunan harga minyak.

Indeks Standard & Poor 500 melemah 0.5% ke level 2,089.40 pukul 4 sore ini waktu New York. Sementara Indeks Nasdaq Composite menguat 0.2% setelah sempat kembali mencapai level 5,000.

Indeks S&P 500 berada pada laju sesi ke 22 secara beruntun tanpa kenaikan yang sekaligus sesi penurunan terpanjangnya sejak pelemahan selama 23 hari pada Juni 2010 silam. Indeks acuan tersebut tidak pernah turun selama 4 hari beruntun di tahun 2014 kemarin.

Sementara itu, dolar rebound dari penurunan tertajamnya terhadap euro dalam waktu 6 tahun terakhir. Indeks Spot Dolar Bloomberg mendulang gain 1.4% yang sekaligus menghentikan penurunan selama 3 hari terakhir.

Kemarin Indeks S&P 500 menguat sebesar 1.2% setelah The Fed menyatakan bahwa rilis data mengisyaratkan pertumbuhan ekonomi telah memasuki masa moderat. Bank Sentral AS tersebut juga menyatakan bahwa kenaikan suku bunga di bulan April mendatang sepertinya tidak akan terjadi dan The Fed tidak akan melakukan pengetatan kebijakan hingga cukup yakin dengan inflasi akan kembali ke targetnya dan pasar tenaga kerja kembali membaik. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Sentimen Suku Bunga The Fed, Antarkan Emas Pangkas Gain Dari Level 2 Pekan Tertinggi

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Emas memangkas gain setelah hampir mencapai level 2 pekan tertingginya ditengah adanya kecemasan baru bahwa Federal Reserve akan meningkatkan suku bunga AS, meskipun The Fed sendiri memangkas outlook suku bunga pinjaman.

The Fed menurunkan komitmen bersabar terkait pengetatan kebijakan pada pernyataannya hari Rabu kemarin ditengah The Fed menurunkan proyeksi suku bunga di akhir tahun 2015 ini. Sementara dolar mengalami rebound dengan mencatatkan kenaikan sebesar 1.5% terhadap 10 mata uang lainnya terkait spekulasi bahwa suku bunga pinjaman yang akan naik ditengah ekonomi negara lainnya melakukan pelonggaran moneter.

Peningkatan suku bunga menurunkan daya tarik emas karena logam mulia secara umum memberikan return hanya dengan kenaikan harga, hal tersebut mengantarkan para investor kepada aset dengan prospek imbal hasil yang lebih baik seperti obligasi. Sedangkan kepemilikan pada ETF (exchange-traded fund) berbasis emas mencatat penurunan mingguan ke-3 secara beruntun akibat para investor yang telah meninggalkan emas terkait antisipasi kenaikan suku bunga pinjaman.

Emas untuk pengiriman segera naik sebesar 0.3% dengan ditutup di level $1,171.18 per ounce, menurut harga dari Bloomberg. Sebelumnya emas sempat naik dengan mencapai level $1,177.96 yang sekaligus level tertingginya sejak 6 Maret lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham AS Ditutup Menguat Seiring Pernyataan The Fed

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA: Saham AS naik, menghentikan penurunan sebelumnya, setelah Federal Reserve mengatakan data pertumbuhan ekonomi telah dimoderasi, memicu spekulasi bahwa The Fed tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga.
Indeks Standard & Poor 500 menguat 1,2 % ke level 2,099.26 pada pukul 16:00 sore waktu New York. Indeks Russell 2000 naik 0,8 % ke rekornya. Indeks Nasdaq Composite meningkat 0,9 %, dan secara singkat naik kembali di atas level 5.000.
Bank sentral mengatakan kenaikan suku bunga pada bulan April kemungkinan tidak akan terjadi dan tidak akan melakukan pengetatan sampai "yakin" inflasi akan kembali ke targetnya dan selanjutnya pasar tenaga kerja akan meningkat. The Fed juga akan "bersabar" dalam menaikkan suku bunga.
Federal Reserve menurunkan perkiraan rata-ratanya terkait suku bunga di akhir tahun 2015 ini sebesar 0,625 %, dibandingkan dengan 1.125 % pada perkiraan bulan Desember tahun kemarin. Perkiraan rata-rata pada akhir tahun 2016 menurun menjadi 1.875 % dari sebelumnya sebesar 2,5 %, menurut ringkasan triwulan Federal Open Market Committee (FOMC) dari perkiraan ekonomi. (knc)
Sumber : Bloomberg

Lonjakan Dolar Mempersulit The Fed Terhadap Trend Penurunan Global

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Para pejabat Federal Reserve menemukan kesulitan dari yang mereka pikirkan pertama kali untuk memisahkan kebijakan moneter AS dari seluruh dunia.
Sementara pembuat kebijakan membuka pintu untuk kenaikan suku bunga di akhir tahun ini, Ketua The Fed, Janet Yellen menyarankan bahwa mereka tidak akan terburu-buru dan mengatakan langkah pengetatan, sekali dimulai, akan lebih lambat daripada yang diantisipasi sebelumnya.
Saham-saham AS dan harga obligasi mengalami reli sementara dolar merosot dalam menanggapi laporan dari Yellen dan The Fed. Indeks S&P 500 melonjak 1,2%, sedangkan yield Treasury note dengan tenor 10-tahun tenggelam 13 basis poin menjadi 1,92%. Sementara indeks Bloomberg Dollar Spot turun 1,8%.
Federal Open Market Committee (FOMC) memberikan jaminan dalam pernyataan kebijakannya bahwa mereka akan "bersabar" dalam pengetatan kebijakan, meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade. Meskipun Yellen menekankan pada konferensi pers-nya bahwa perubahan bukan berarti The Fed sedang terburu-buru untuk menaikkan suku bunga.(frk)
Sumber: Bloomberg

The Fed Pangkas Outlook Suku Bunga, Angkat Emas Naik Tajam Sejak Januari

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Harga emas naik tajam sejak Januari kemarin menyusul Federal Reserve menyatakan bahwa meningkatkan suku bunga bulan depan kemungkinan tidak akan terjadi dan The Fed memangkas outlook suku bunga pinjaman.

Pertumbuhan ekonomi AS telah memasuki œsedikit moderat dan laju inflasi telah berlanjut menurun dibawah target The Fed, hal itu disampaikan Federal Open Market Committee pada hari Rabu waktu AS. Bank Sentral AS menurunkan perkiraan rata-ratanya terkait suku bunga diakhir tahun 2015 ini sebesar 0.625%, dibandingkan dengan 1.125% pada perkiraan Desember tahun kemarin.

Hingga tanggal 17 Maret kemarin emas telah mengalami penurunan sebesar 3% sepanjang tahun 2015 ini terkait kekhawatiran bahwa suku bunga yang akan dinaikkan, sehingga hal tersebut memangkas daya tarik logam mulia yang secar umum memberikan return melalui kenaikan harga. Acuan suku bunga sendiri telah mendekati 0 sejak tahun 2008 silam.

Emas untuk pengiriman segera naik sebesar 1.3% ke level $1,164.39 per ounce pukul 2:37 sore ini waktu New York yang sekaligus mencatatkan gain tertingginya sejak 30 Januari lalu.

Sementara itu, para investor telah meninggalkan emas atas antisipasi kenaikan suku bunga pinjaman dalam waktu terdekat dan beralih ke aset dengan prospek imbal hasil yang lebih baik seperti obligasi dan ekuitas. Pada bulan Maret ini lebih dari $4 miliar telah beralih dari nilai reksadana berbasis bullion yang diperdagangkan di bursa yang juga merupakan penurunan bulanan tertajam sejak September tahun kemarin. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham Komoditi Melemah Antarkan Bursa AS Ditutup Menurun

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham AS turun dari reli terbesarnya dalam lebih dari sebulan terakhir seiring saham komoditas dan konsumen melemah jelang keputusan tingkat suku bunga Federal Reserve.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,3 % ke level 2,074.17 pada pukul 16:00 sore waktu New York, setelah sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0,8 %. Indeks Nasdaq Composite naik 0,2 %, didorong oleh saham Apple Inc dan Facebook Inc.
Indeks S&P 500 telah melemah sebesar 2 % dari rekornya sejak 2 Maret lalu terkait munculnya kekhawatiran bahwa penguatan mata uang dolar akan mengurangi laba perusahaan. Pejabat The Fed akan mengkaji perekonomian dan menentukan waktu kenaikan suku bunga pertama sejak 2006 silam. The Fed akan bersabar untuk menentukan kenaikan suku bunga. (knc)
Sumber : Bloomberg
 
© 2009 PT Rifan Financindo Berjangka Medan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan