Jepang Saham Dibuka Melemah, Melanjutkan Penurunan Tajamnya Sejak 2012

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Jepang dibuka turun dengan indeks Topix ditetapkan untuk penurunan bulanan tertajamnya lebih dari tiga tahun terakhir, seiring komentar dari pejabat The Fed dengan spekulasi terbaru mengenai kenaikan suku bunga AS yang akan dilakukan sesegera mungkin setelah bulan September.
Topix tergelincir 0,7% menjadi 1,538.78 pada 09:03 pagi di Tokyo, menuju penurunan 7,3% pada Agustus, merupakan penurunan tertajam seperti pada Mei 2012. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,8% menjadi 18,976.20, di jalur penurunan bulanan sebesar 7,8%. Yen menguat 0,3% menjadi 121,31 per dolar, menghentikan penurunan empat harinya. Sementara itu bursa berjangka AS jatuh setelah pejabat The Fed melakukan pertemuan di Jackson Hole, Wyoming, dia mengatakan inflasi cenderung terjadi peningkatan, menyikapi harapan investor bahwa kenaikan suku bunga akan ditunda sampai Desember mendatang.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia turun, Memperpanjang Penurunan Bulanan Terbesar Sejak 2012

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Asia jatuh, memperpanjang penurunan bulanan terbesar sejak Mei 2012 lalu, karena investor menimbang komentar dari pertemuan akhir pekan para pembuat kebijakan moneter.
Indeks MSCI Asia Pacific turun anjlok sebesar 0,6 persen ke level 130,26 pukul 09:06 di Tokyo, di jalur penurunan sebesar 8,3 persen pada Agustus. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 melemah 1,1 persen.
Ada alasan yang baik untuk percaya laju inflasi akan meningkat, Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan kepada para delegasi di pertemuan tahunan Federal Reserve Kansas City di Jackson Hole, Wyoming. Sementara Fischer berhati-hati untuk mengatakan bahwa ia tidak member sinyal kenaikan suku yang akan datang, pernyataan itu menyarankan kepada Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) untuk tidak mengesampingkan pergerakan tersebut ketika melakukan pertemuan di Washington pada 16-17 September mendatang. (izr)
Sumber: Bloomberg

Yen Menguat terkait Kekhawatiran Melambatnya Permintaan Aset Haven Di China

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Yen menguat, mengghentikan pelemahan empat harinya, terkait spekulasi laporan pada Selasa yang akan menambah bukti perlambatan pertumbuhan di China.
Mata uang Jepang mencatat kenaikan tertajam terhadap dolar diantara rekanan developed-market sebelum data yang ekonom yang mengatakan akan menunjukkan manufaktur China mengalami kontraksi pada bulan Agustus untuk pertama kalinya sejak Februari. Bank-bank China berhasil memangkas suku bunga resmi deposito, ini menandakan tanda bahwa mereka kurang percaya diri dalam pemulihan ekonominya.
Yen naik 0,4% menjadi 121,24 per dolar pada 08:21 pagi di Tokyo. Menguat 0,2% menjadi 135,86 terhadap euro. Mata uang tunggal menguat 0,2% menjadi $ 1,1203.(yds)
Sumber: Bloomberg

Dolar Menuju Penguatan Mingguan Seiring Pedagang Tingkatkan Spekulasi Suku Bunga

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA ; Dolar menuju penguatan mingguan pertamanya sejak awal bulan ini seiring reli di bursa saham dan meningkatnya pertumbuhan mendorong spekulasi perekonomian AS akan bertahan terhadap perlambatan ekonomo China.
Greenback telah menguat terhadap semua 10 mata uang utama kecuali yen pekan ini karena para pedagang meningkatkan menjadi 54 persen kemungkinan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga tahun ini, dari kemungkinan terendah 46 persen pada Selasa. Mata uang Selandia Baru, yang menjadikan China sebagai mitra dagang terbesar, memimpin penurunan di antara mata uang utama pekan ini.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama, naik sebesar 0,5 persen pekan ini menjadi 1,205.76 pukul 09:52 di Tokyo. Greenback terapresiasi sebesar 1,3 persen ke level $1,1236 per euro, dan turun sebesar 0,8 persen ke level 121,13 yen. sedikit berubah pada perdagangan hari ini.

ndeks Berjangka China Naik Ditengah Pemerintah yang Mengintervensi Ekuitas Friday, 28 August 2015 08:58 WIB | MARKET UPDATE |Indeks Saham Berjangka China

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA :Indeks saham berjangka China naik di tengah spekulasi pemerintah yang telah kembali mengintervensi di pasar ekuitas.
Indeks CSI 300 berjangka untuk bulan September naik 4 % pada pukul 9:15 pagi waktu setempat, sebelum rilis laba perusahaan industri. Bank sentral menaikkan suku bunga acuan yuan sebesar 0,15 % ke level 6,3986 per dolar pada Jumat pagi, yag merupakan kenaikan terbesarnya sejak bulan Maret.
Indeks Shanghai Composite kemarin menguat 5,3 % ke level 3,083.59, dengan semua saham yang naik dalam 45 menit terakhir perdagangan di tengah anggaran negara terhadap spekulasi yang telah kembali melakukan pembelian. Indeks acuan telah anjlok sebesar 12 % selama pekan ini.
Pembuat kebijakan ingin menstabilkan ekuitas sebelum 3 September untuk merayakan peringatan 70 tahun pameran militer kemenangan Perang Dunia II atas Jepang, menurut 2 orang yang mengetahui, meminta untuk tidak diidentifikasi karena langkah tersebut tidak diumumkan secara terbuka. Penurunan ini diikuti karena tidak adanya pembelian negara pada awal pekan ini.
Intervensi pemerintah untuk menopang saham yang merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memastikan tidak ada pengurangan dari parade, acara pemerintah tersebut guna menunjukkan peningkatan militer dan kekuatan politik. Parade telah direncanakan selama berbulan-bulan dan akan memberikan kesempatan pertama Presiden Xi Jinping untuk menampilkan dirinya secara publik kepada dunia sebagai komandan di China.
Indeks Shanghai Composite anjlok sebesar 40 % sejak rekornya bulan Juni di tengah kekhawatiran pemerintah telah memangkas suku bunga guna upaya untuk menopang ekuitas dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Securities Keuangan China mungkin telah menerapkan uang pinjaman senilai 1,4 triliun yuan ($ 219 miliar) di pasar antar bank, menurut laporan Caixin, mengutip pejabat bank yang tidak dikenal. Pemerintah harus menerapkan kebijakan fiskal proaktif dan lebih memudahkan kebijakan moneter, Daily Ekonomi menulis dalam sebuah komentar di halaman depan. (knc)
Sumber : Bloomberg

Indeks Saham China Naik untuk Hari Kedua

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA :Saham China naik untuk hari kedua di tengah spekulasi pemerintah yang telah kembali mengintervensi di pasar ekuitas.
Indeks Shanghai Composite naik 1,4 % ke level 3,125.45 pada pukul 09:34 waktu setempat, memangkas penurunan pekan ini menjadi 11 %. Indeks acuan kemarin menguat 5,3 % dengan semua saham mengalami keuntungan dalam 45 menit terakhir perdagangan. Saham PetroChina Co memimpin reli bagi produsen energi setelah minyak mentah berjangka melonjak 10 % di New York pada Kamis. Sementara Yuan naik setelah bank sentral menaikkan suku bunga acuan mata uang terbesar dalam 5 bulan terakhir.
Pembuat kebijakan ingin menstabilkan ekuitas sebelum 3 September untuk merayakan peringatan 70 tahun parade militer kemenangan Perang Dunia II atas Jepang, menurut 2 orang yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena langkah tersebut tidak diumumkan secara terbuka. Penurunan ini diikuti dengan tidak adanya pembelian negara pada awal pekan ini.
Indeks Shanghai Composite anjlok 40 % sejak rekornya bulan Juni di tengah kekhawatiran pemerintah yang telah memangkas suku bunga guna upaya untuk menopang ekuitas dan perlambatan ekonomi yang dapat menekan laba perusahaan. Data Jumat ini menunjukkan laba perusahaan industri turun untuk bulan kedua, menurun sebesar 2,9 % pada Juli lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Asia Menguat Mengikuti Ekuitas AS yang Hentikan Penurunan

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Asia naik untuk hari kedua setelah saham AS menghentikan penurunan untuk hari keenam.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,9 % ke level 127,93 pada pukul 09:05 pagi waktu Tokyo. Indeks Standard & Poor 500 melonjak 3,9 %, kenaikan terbesarnya sejak 2011 lalu. Dua hal yang telah mendukung saham AS di masa lalu, menurut dovish dari Federal Reserve dan data ekonomi membaik, menghentikan penurunan dari nilai ekuitas sebesar $ 2.2 miliar.
Gejolak di pasar global telah melemahkan kasus untuk menaikkan suku bunga AS pada September mendatang, Presiden The Fed Bank of New York, William C. Dudley mengatakan, memperingatkan bahwa penting untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap perkembangan jangka pendek. Indeks saham berjangka China mengisyaratkan untuk rally, seiring kontrak pada Indeks FTSE China A50 naik 1,7 %.
Indeks Topix Jepang naik 2,4 %. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,5 % dan Indeks S&P / ASX 200 Australia meningkat 0,7 %. Indeks NZX 50 Selandia Baru melonjak 1,3 %.
Indeks S&P 500 melonjak tajam sejak November 2011 lalu di New York, sementara Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 619 poin atau 4 %. Perdagangan harus memenuhi fluktuasi yang sama yang terlihat di pasar luar negeri. Sebuah lonjakan dalam beberapa menit pertama perdagangan adalah lebih dari setengahnya sebelum rebound di sore hari mengambil alih. Kontrak E-mini di Indeks S&P 500 naik 0,1 %. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Kembali Lanjutkan Penurunan Seiring Outlook Kenaikan Suku Bunga AS

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Emas kembali lanjutkan penurunannya untuk hari keempat karena para investor melihat gejolak pasar pekan ini untuk fokus pada prospek kenaikan suku bunga AS.
Bullion untuk pengiriman segera turun sebanyak 0,2 persen ke level $1,123.19 per ons dan ditransaksikan sedikit berubah pada level $1,125.53 pukul 8:16 pagi di Singapura, menurut harga generik Bloomberg. Emas turun telah anjlok sebesar 3,1 persen pekan ini.
Kenaikan suku bunga dapat meredam daya tarik emas karena tidak membayar bunga atau menawarkan pengembalian, dan para pedagang memperkirakan hampir 50 persen kemungkinan bahwa Federal Reserve akan mulai pengetatan pada akhir tahun. Presiden the Fed Bank of New York William Dudley mengatakan hari Rabu bahwa sementara kasus kenaikan suku pada bulan September kurang menarik di tengah gejolak baru-baru ini.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun sebanyak 0,2 persen ke level $1,122.30 per ons di Comex di New York. Perak untuk pengiriman segera berada di level $14,1438 per ons dari level $14,125 sehari sebelumnya, perak merosot ke level terendah sejak Agustus 2009 lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Indeks Berjangka China Naik Setelah Bursa AS Rebound Terbesar Sejak 2011

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Indeks saham berjangka China naik di tengah spekulasi penurunan selama 5 hari untuk indeks acuan utama mengikuti ekuitas AS yang mengalami rally terbesarnya sejak tahun 2011.
Indeks CSI 300 berjangka untuk bulan September menguat 2,9 % pada pukul 09:18 pagi waktu setempat. Sementara Indeks Shanghai Composite kemarin turun 1,3 % ke level 2,927.29, memperpanjang penurunan terbesar selama 4 hari sejak tahun 1996, pemangkasan suku bunga kelima sejak November lalu gagal menghentikan penurunan sebesar $ 5 triliun. (knc)
Sumber : Bloomberg

Minyak Mentah Berayun Ditengah Rebound di Sektor Komoditi

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Minyak berayun antara keuntungan dan kerugian di tengah rebound disektor komoditas sedangkan data industri menunjukkan stok minyak mentah mengalami penurunan.
Kontrak berjangka sedikit berubah di New York setelah kemarin naik 2,8 %. Persediaan minyak mentah AS turun sebesar 7,3 juta barel pada pekan lalu, menurut laporan American Petroleum Institute. Peningkatan sebesar 1,45 juta barel menurut perkiraan yang disurvei oleh Bloomberg sebelum laporan data Administrasi Informasi Energi, Rabu.
Minyak tetap turun lebih dari 35 % dari rekornya tahun ini pada bulan Juni setelah senin lalu merosot tajam pada sesi penutupan sejak Februari 2009 diiringi menurunnya permintaan bahan bakar di China sementara Will Tetap mempertahankan surplus global. Indeks Komoditi Bloomberg dari 22 bahan baku termasuk minyak mentah dan logam kemarin mengalami rebound dari level 16 tahun terendah.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Oktober berada di level $ 39,20 per barel di New York Mercantile Exchange, turun 11 sen pada pukul 9:24 pagi waktu Sydney setelah naik 1,2 %. Kontrak kemarin naik $ 1,07 ke level $ 39,31. Volume semua berjangka yang diperdagangkan sekitar 15 % di bawah rata-rata 100-hari. Penurunan harga minyak mencapai 26 % selama tahun ini.
Brent untuk pengiriman bulan Oktober menguat 52 sen atau 1,2 %, ke level $ 43,21 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange, Selasa. Minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi dengan premi $ 3,90 dibandingkan minyak mentah WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Asia Meningkat Pasca China Pangkas Suku Bunga

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Asian meningkat mengirim indeks saham Jepang rebound dari penurunan terbesar selama dua hari terakhir sejak 2011 lalu seiring investor menunggu pembukaan pasar China berikut pemangkasan suku bunga hari Selasa.
Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,7 persen ke level 125,75 pukul 09:07 pagi di Tokyo, pasca mencatat penurunan beturut-turut dalam delapan hari terakhir pada hari Selasa untuk memasuki pasar beruang. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 melemah 0,9 persen.
Pasca indeks Shanghai Composite turun sebesar 7,6 persen pada Selasa untuk mencatat penurunan sebesar 22 persen dalam empat hari terakhir, para pembuat kebijakan China memangkas suku bunga untuk kelima kalinya sejak November lalu dan menurunkan jumlah kas bank yang harus disisihkan. Sementara indeks saham berjangka Cina melonjak, diikuti kontrak pada indeks FTSE China A50 Indeks melonjak 4,9 persen, dana yang ditransaksikan di bursa saham pelacakan China hampir menghapus reli di New York.
Indeks Topix Jepang naik 1,5 persen. Indeks Australia S&P/ASX 200 turun sebesar 0,7 persen dan indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,2 persen. Indeks NZX 50 Selandia Baru naik sebesar 0,2 persen.
Volume melonjak dan ayunan di indeks ekuitas Asia Pasifik terluas sejak Maret 2011 lalu pada hari Selasa. Gejolak di bursa saham global telah menyapu bersih lebih dari $8 triliun dana investor sejak devaluasi mata uang China pada 11 Agustus lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Dolar Australia Melemah Pasca China Pangkas Suku Bunga Utama

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Dolar Australia memimpin penurunan pada mata uang komoditas produksi Australia di tengah tanda-tanda kemerosotan saham di seluruh dunia yang akan terus berlanjut, keraguan terhadap pertumbuhan perekonomian global.
Indeks dolar AS menghentikan rally seiring kontrak e-mini S&P 500 berjangka menurun diiringi perdagangan saham. Pedagang berjangka memangkas selisih terkait Federal Reserve akan menaikkan suku bunga tahun ini menjadi 44,5 %, angka terendahnya sejak Maret lalu, pasca China memangkas suku bunga utamanya.
Mata uang Australia turun 0,3 % ke level 71,08 sen AS pada pukul 9:24 pagi waktu Tokyo.
Indeks Spot Dollar Bloomberg turun 0,1 % ke level 1,194.55 setelah kemarin naik 0,6 %. Sedangkan mata uang AS melemah 0,1 % ke level $ 1,1528 per euro, dan sedikit berubah pada level 118,81 yen. (knc)
Sumber : Bloomberg

PBOC menyuntikkan Sebanyak $23,4 Miliar sebagai Intervensi Yuan

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Bank sentral China (PBOC) menyuntikan dana ke sistem keuangan dalam operasi pasar terbuka sejak Januari 2014 lalu seiring intervensi mata uang-pasar untuk menopang yuan tegang pasokan uang tunai.
Bank Rakyat China melelang sebanyak 150 miliar yuan ($ 23400000000) dari repo tenor tujuh hari, menurut pedagang di dealer utama yang diperlukan untuk menawar di pelelangan. Dibandingkan dengan 120 miliar yuan jatuh tempo pada hari Selasa, meninggalkan injeksi bersih 30 miliar yuan.
Suku bunga repo semalam naik ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir dari 1,85 persen Senin, dan sekarang berada di 1,83 persen pukul 09:19 di Shanghai Selasa, menurut National Interbank Funding Center.
Perbankan-perbankan besar terlihat melakukan aski jual dolar terhadap penutupan onshore trading di Shanghai di hampir setiap hari sejak devaluasi yuan pada 11 Agustus lalu. Intervensi telah menghapus dana dari sistem keuangan dan mendorong risiko kenaikan biaya pinjaman yang lebih tinggi kecuali otoritas moneter merilis uang tambahan. Cadangan devisa China akan turun $40 miliar per bulan untuk sisa tahun ini, menurut rata-rata dari 28 perkiraan dalam survei Bloomberg.
Pejabat Otoritas moneter menyuntikkan dana bersih 150 miliar yuan pekan lalu menggunakan repo. Hal ini juga menambahkan sebanyak 110 miliar yuan melalui fasilitas peminjaman jangka menengah.  (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Sedikit Bergerak Seiring Gejolak Pasar Global Dukung Aset Safe Haven

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Emas sedikit bergerak di Asia, mendekati level enam pekan tertinggi pada jumat lalu, didukung prospek kenaikan permintaan emas fisik ditengah melebarnya penurunan di komoditas ke level 16 tahun terendahnya.
Bullion untuk pengiriman segera naik 0,1 persen ke level $1,156.01 per ons pukul 9:28 pagi di Singapura, menurut harga generik Bloomberg, pasca turun 0,5 persen pada Senin. Penurunan kemarin dibandingkan dengan penurunan sebesar 5,5 persen dalam minyak mentah akibat devaluasi mata uang China hingga Kazakhstan dan aksi sell-off ekuitas global yang mendorong permintaan untuk aset haven.
Rebound emas dalam lima hari terakhir adalah yang tertinggi di indeks Bloomberg Komoditi dari 22 bahan baku, yang tenggelam pada hari Senin kemarin ke level terendah sejak 1999 lalu karena kekhawatiran perlambatan pertumbuhan di China. Permintaan untuk emas batangan harus didukung oleh pembelian fisik di India, konsumen terbesar emas setelah China, menurut Jonathan Barratt, kepala investasi di Ayers Alliance Securities.
Bullion rebound sekitar 7 persen dari level terendahnya dalam lima tahun terakhir pada bulan Juli dan catat penguatan mingguan sebesar 4,1 persen pada hari Jumat, ketika harga naik ke level $1,168.39, level terkuat sejak 7 Juli lalu.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember sedikit berubah pada level $1,155.30 per ons di Comex New York pasca terkoreksi 0,5 persen pada hari Senin.
Perak untuk pengiriman segera naik 1 persen ke level $14,9123 per ons pascan anjlok sebesar 3,6 persen pada 24 Agustus. Palladium turun sebanyak 2,8 persen ke level $568,72 per ons, terendah sejak Juli 2012 lalu. Platinum naik 0,2 persen ke level $993,54 per ons. (izr)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham China Memperpanjang Penurunan Terbesar Sejak 2007

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham China anjlok, memperpanjang penurunan terbesarnya sejak tahun 2007 seiring tanda-tanda kekhawatiran pemerintah yang ingin mendorong kembali dukungan untuk pasar.
Indeks Shanghai Composite anjlok 5,8 % ke level 3,029.80 pada pukul 09:31 pagi waktu setempat, menuju penutupan terendahnya dalam 8 bulan terakhir. Indeks tersebut kemarin jatuh 8,5 %, menyusul penurunan sebesar 12 % pada minggu lalu.
Intervensi pemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya telah gagal untuk menghentikan penurunan sebesar $ 4.5 trliun seiring pasar mencapai puncaknya pada bulan Juni di tengah meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia. Bank sentral menambahkan pendanaan ke sistem keuangan dalam operasi pasar terbuka sejak Januari 2014 pada Selasa terkait intervensi mata uang pasar negara berkembang untuk menopang yuan. (knc)
Sumber : Bloomberg

Pelemahan Wallstreet Ikut Seret Saham Jepang

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham jepang tertekan seiring gejolak bursa saham global mengirim indeks Topix menuju level penutupan terendahnya sejak April lalu dan penguatan Yen memukul eksportir.
Indeks Topix turun 1,8 ke level 1,544.44 pukul 09:01 pagi di Tokyo, menuju penutupan terendahnya sejak 1 April lalu dan menambah aksi jual pekan lalu sebesar 5,5 persen. Indeks Nikkei 225 Stock Average merosot sebesar 1,5 persen ke level 19,154.65. Yen menguat 0,1 persen terhadap dolar pasca melonjak 1,9 persen pekan lalu. Saham AS turun tajam dalam hampir empat tahun terakhir pada hari Jumat pekan lalu.
Ekuitas di seluruh dunia telah kehilangan nilai investasi lebih dari US$5 triliun sejak China secara mengejutkan mendevaluasi yuan pada 11 Agustus lalu, yang juga mendorong anjloknya mata uang ke pasar berkembang.
Saham global merosot ke level terendah mereka sejak Oktober 2014 lalu pada hari Jumat kemarin karena kecemasan atas perlambatan ekonomi China dan kerugian di pasar negara berkembang yang terinfeksi saham AS. Volatilitas melonjak karena indeks Standard & Poor 500 catat pekan terburuk sejak 2011 lalu, sementara saham Eropa memasuki koreksi dan saham dari Hong Kong hingga Indonesia jatuh ke pasar beruang. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Jatuh Mengikuti Ekuitas AS Ditengah Melemahnya Ekonomi Global

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Asia jatuh, memperpanjang penurunan selama 5 pekan terakhir dan memperluas level 18 bulan terendah, setelah saham AS merosot pada Jumat kemarin di tengah kekhawatiran terhadap melemahnya ekonomi global.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9 % ke level 130,30 pada pukul 09:04 pagi waktu Tokyo. Ekuitas di seluruh dunia telah melemah senilai lebih dari $ 5 triliun sejak devaluasi mata uang China pada 11 Agustus lalu, memicu anjloknya mata uang pasar berkembang.
Indeks Topix Jepang turun 2,7 %. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,5 % dan Indeks Australia S & P / ASX 200 merosot 1,3 %. Indeks NZX 50 Selandia Baru menurun 2 %.
Pasar saham AS anjlok pada pekan lalu, dengan volatilitas melonjak menuju rekornya seiring Indeks Dow Jones Industrial Average memasuki koreksi dan investor melepas pemenang terbesar dari tahun 2015. Kontrak E-Mini berjangka pada Indeks Standard & Poor 500 turun 0,6 %.
Kontrak pada Indeks Hang Seng Hong Kong turun 2 % setelah Jumat kemarin merosot 1,5 % setelah sebelumnya indeks tersebut anjlok 21 % dari rekornya pada bulan April. Kontrak pada Indeks Hang Seng China Enterprises, yang melacak saham China daratan yang terdaftar di kota, turun 1,7 %.
Indeks FTSE China A50 berjangka turun 0,9 % di Singapura, dan kontrak pada Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 merosot 3,3 %.
Kontrak pada Indeks Taiex Taiwan turun 2,9 % pada Jumat kemarin. Pedagang akan melarang penjualan saham jangka pendek yang dipinjam dan penerimaan simpanan dengan harga lebih rendah dari penutupan hari sebelumnya, menurut pernyataan Komisi Pengawas Keuangan Taiwan di situsnya, Minggu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Indeks Saham Berjangka China Lanjutkan Penurunan Pekan Lalu

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Indeks saham berjangka China tenggelam pasca indeks Shanghai Composite anjlok pekan lalu.
Kontrak pada indeks CSI 300 yang berakhir September kehilangan 4,1 persen ke level 3,339.40 pukul 09:18 pagi waktu setempat. Indeks acuan Shanghai turun 12 persen pekan lalu menuju penutupan kurang satu poin level terendahnya selama aksi jual telah menghapus senilai $4 triliun.
China mengatakan selama akhir pekan akan memungkinkan dana pensiun untuk membeli saham untuk pertama kalinya, sementara hukuman pemegang saham utama di perusahaan publik karena melanggar aturan yang membatasi penjualan saham.
Pedagang Margin mengurangi kepemilikan saham yang dibeli dengan uang pinjaman untuk hari keempat pada 21 Agustus, dengan saldo utang marjin di Bursa Efek Shanghai jatuh sebesar 2,4 persen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Dolar Melemah Seiring Pedagang Mata Uang Berspekulasi Kenaikan Suku Bunga Pada Desember

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Dolar melemah pada perdagangan Kamis, melanjutkan penurunannya yang dimulai pasca rilis risalah dari pertemuan pembuat kebijakan Federal Reserve bulan Juli lalu yang beberapa dari mereka menyarankan bahwa ekonomi mungkin tidak siap untuk menaikkan suku bunga pada bulan September mendatang.
ICE Indeks dolar AS, indeks kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, turun sebesar 0,4% ke level 95,9630. Indeks telah melemah sebesar 0,4% selama pekan ini, sebuah penurunan yang signifikan untuk indeks kekuatan dolar.
Euro naik sebesar 0,8% ke level $1,1216, level tertingginya dalam sepekan terakhir, sementara dolar melemah sebesar 0,4% terhadap yen Jepang ke level 123,44.
Dolar tembus level batas bawah sekitar pukul 10.30 pagi waktu Timur, dan ditransaksikan sejalan seiring penurunan tajam harga saham AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average dan indeks S&P 500 mencatat kerugian terbesar mereka satu hari sejak 3 Februari 2014 lalu. Dan obligasi imbal hasil 10-tahun jatuh ke level terendah sejak 30 April lalu.
Secara keseluruhan, data ekonomi yang dirilis Kamis bervariasi dengan klaim pengangguran naik untuk minggu keempat berturut-turut pekan lalu, sedangkan indeks Philly Fed - suatu indeks kondisi manufaktur di distrik Philadelphia Federal Reserve - menunjukkan kondisi membaik pada bulan Juli. (izr)
Sumber: MarketWatch

Saham Jepang Anjlok Seiring Jatuhnya Ekuitas AS Pada Kekhawatiran Pertumbuhan

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Jepang jatuh, dengan indeks Topix menuju kerugian mingguan kedua, seiring kekalahan di pasar negara berkembang yang memicu penurunan terbesar dalam ekuitas AS dalam 18 bulan di tengah semakin meningkatnya kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan global.
Topix turun 1,8 persen ke level 1,595.41 pada pukul 09:02 pagi waktu Tokyo, menuju kerugian mingguan sebesar 4,1 persen. Semua saham industri dari 33 industri jatuh, bersiap penutupan terendah dalam enam minggu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,5 persen ke level 19,728.86, di posisi untuk kehilangan 4,1 persen minggu ini.
E-mini futures pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 persen setelah lebih dari $ 500 miliar terhapus dari indeks acuan ini, yang anjlok 2,1 persen di New York pada hari Kamis untuk penutupan terendah sejak Februari.
Indeks utama lainnya juga jatuh. Dow Jones Industrial Average kehilangan 2,1 persen dan Nasdaq 100 Index melemah 2,8 persen. MSCI All-Country World Index merosot ke level terendah sejak Januari, sementara FTSE 100 Index Inggris tergelinicir ke koreksi.
Kekalahan di pasar negara berkembang meningkat, dengan Kazakhstan menjadi negara terbaru untuk berhenti mempertahankan mata uangnya, seiring negara berkembang berjuang untuk mengatasi jatuhnya harga ekspor komoditas dan kejutan devaluasi yuan Cina.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Euro Menuju Gain Mingguan Kedua Seiring Spekulasi Kenaikan Suku Bunga Fed Mengecil

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Euro bersiap untuk kenaikan mingguan kedua seiring  Yunani bersiap untuk pemilu dan pedagang memotong taruhan pada kenaikan suku bunga AS bulan depan.
Mata uang tunggal eropa ini mengungguli semua kecuali dua dari rekan-rekan utamanya terhadap dolar pekan ini setelah Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengumumkan ia akan mengundurkan diri dan mengadakan pemilihan umum untukmeredakan pemberontakan di partai terkait kondisi terikatmengenai paket bail out. Analis memperkirakan euro akanberada di level $ 1,06 pada akhir tahun ini. Proyeksi itu berada di level  $ 1,04 pada bulan Mei.
Euro berada di level 1,1238 $ pada pukul 09:55 pagi waktuTokyo, setelah naik 2 persen dalam dua hari terakhir pada level$ 1,1242 kemarin. Mata uang 19 negara ini telah melonjak 2,4 persen sejak 7 Agustus
The Bloomberg Dollar Spot Index, yang mengikuti jejak greenback versus 10 mata uang utamanya, sedikit berubah pada level 1,204.49, menyusul penurunan 0,6 persen dalam dua hari terakhir. Indeks itutergelincir 0,3 persen sejak 14 Agustus, yang merupakan penurunan mingguan kedua.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Jatuh Terkait Naiknya Yen Pada Spekulasi Fed Akan Tahan Suku Bunga

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Jepang jatuh setelah yen menguat terhadap dolar seiring pembacaan dari pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve menyebabkan traders mengurangi taruhan mengenai akankah bank sentral meningkatkan suku bunga AS pada bulan September.
Indeks Topix kehilangan 0,4 persen ke level 1,641.39 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, dengan seluruh kecuali enam sampai delapan grup dari 33 industri alami penurunan. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2 persen ke leveli 20,181.21. Yen diperdagangkan di level 123,92 per dolar setelah menguat 0,5 persen kemarin. Devaluasi mata uang oleh Cina terus mengacaukan aset emerging-market, dengan kekhawatiran atas dampak dari perlambatan China pada pertumbuhan global memicu kekalahan dalam komoditas.
E-mini futures pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 persen setelah indeks acuan tergelincir 0,8 persen di New York kemarin.
Pembuat kebijakan AS pada pertemuan mereka pada bulan Juli mengatakan bahwa mereka perlu melihat perbaikan lebih lanjut di pasar tenaga kerja AS dan tingkat inflasi sebelum menaikkan tingkat suku bunga, pembacaan Fed menunjukkan. Indeks harga konsumen naik 0,1 persen pada bulan Juli, kemajuan terkecil dalam tiga bulan, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja di Washington kemarin.(sdm)

Minyak Perpanjang Penurunan Dari Enam Tahun Terendah

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Minyak memperpanjang penurunan dari penutupan terendah dalam enam tahun seiring kenaikan tak terduga stok minyak mentah AS semakin mebuat bertambah melimpahnya stok global.
Futures mengalami penurunan sebanyak 0,6 persen di New York setelah jatuh 4,3 persen pada hari Rabu. Persediaan diperbanyak 2,6 juta barel menjadi 456.2 juta barel pekan lalu, data pemerintah menunjukkan, dibandingkan dengan perkiraan dalam survei Bloomberg untuk persediaan menurun 820.000 barel. Minyak bisa jatuh serendahnya ke level $ 32 per barel di tengah kelebihan pasokan yang terus-menerus, kata Citigroup Inc.
Minyak merosot lebih dari 33 persen sejak puncaknya penutupan tahun ini pada bulan Juni di tengah tanda-tanda surplus yang mendorong harga ke bear market akan bertahan. Para pemuka produsen OPEC mempertahankan produksi mereka sementara stok minyak mentah AS tetap hampir 100 juta barel di atas rata-rata lima tahun.
West Texas Intermediate untuk pengiriman September, yang berakhir Kamis, turun sebanyak 25 sen ke level $ 40,55 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 40,73 pada pukul 09:54 pagi waktu Sydney. Kontrak turun $ 1,82 ke level $ 40,80 pada hari Rabu, penutupan terendah sejak Maret 2009. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 34 persen di bawah rata-rata 100 hari. Berjangka yang aktif di Oktober aktif kehilangan 13 sen ke level $ 41,14.
Brent untuk pengiriman Oktober turun 7 sen, atau 0,2 persen, ke level $ 47,09 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah patokan Eropa diperdagangkan pada premium dari $ 5,94 untuk WTI.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Dolar Tertekan Terkait Rencana The Fed Menaikan Suku Bunga Bulan September

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Kawanan terbesar fase bulls untuk mata uang dolar sejak bulan Februari rentan seiring para pedagang memangkas kemungkinan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada bulan depan.
Dolar mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam 5 hari terakhir pada Kamis ini pasca risalah dari pertemuan kebijakan terbaru The Fed, yang dirilis hari Rabu di Washington, menunjukkan sebagian besar peserta "menilai bahwa kondisi untuk pengetatan kebijakan belum tercapai." Spekulan menambahkan posisi dolar menguat untuk minggu kedelapan sampai 11 Agustus, yang merupakan jangka waktu terpanjangnya sejak 2010.
Indeks Spot Dollar Bloomberg berada di level 1,208.55 pada pukul 9:03 pagi waktu Tokyo dari level sebelumnya 1,208.06 di New York, di mana Dollar melemah sebesar 0,3 %. Mata uang tersebut sedikit berubah pada level $ 1,1123 per euro menyusul penurunan 0,9 %, dan diperdagangkan pada level 123,89 ¥ setelah kemarin turun 0,5 % ke level 123,80 ¥.
Kontrak berjangka menunjukkan pedagang melihat tentang kemungkinan sebanyak 36 % dari anggota The Fed yang setuju untuk kenaikan suku bunga acuan pada pertemuan 16-17 September mendatang, berdasarkan pada asumsi bahwa suku bunga The Fed yang efektif rata-rata 0,375 % setelah kenaikan pertama. Itu turun dari sekitar 50 % sebelum pertemuan. The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan di kisaran nol hingga 0,25 % sejak Desember 2008.
Data sebelumnya hari Rabu menunjukkan pertumbuhan di ekonomi terbesar dunia belum mempercepat tingkat inflasi. Sementara Indeks harga konsumen naik 0,1 % pada Juli dari bulan Juni, ketika meningkat 0,3 %.
Sebagian besar peserta pertemuan "menilai bahwa kondisi untuk pengetatan kebijakan belum tercapai, tapi mereka mencatat bahwa kondisi yang mendekati titik tersebut," menurut pertemuan dari sesi Federal Open Market Committee (FOMC) pada 28-29 Juli lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Asia Melemah Seiring Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi China

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Asia turun untuk hari keempat seiring merosotnya sektor komoditas memperdalam aksi jual yang dapat meningkatkan kekhawatiran atas melambatnya perekonomian di China, dan terkait para investor menunggu petunjuk dari Federal Reserve untuk menentukkan waktu kenaikan suku bunga AS.
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,1 % ke level 136,83 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, memperpanjang level 7 bulan terendah. Sementara itu, Minyak mentah kembali mengalami penurunan diikuti tembaga ke level terendahnya sejak 2009 lalu seiring kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi China melambat yang memicu penurunan permintaan untuk bahan baku. Risalah pertemuan terakhir Federal Reserve akan dirilis pada hari Rabu, dengan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada bulan September mendatang menjadi sekitar 48 % dari sebelumnya 50 % pada pekan lalu.
Indeks Topix Jepang turun 0,4 %. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1 %. Indeks Australia S & P / ASX 200 menguat 0,1 %. Indeks NZX 50 Selandia Baru meningkat 0,2 %. Sedangkan pasar perdagangan di China dan Hong Kong belum dibuka.
Indeks Komoditi Bloomberg kemarin jatuh ke level terendahnya sejak Februari 2002. Indeks dari 22 bahan baku turun untuk hari keenam dalam penurunan terpanjangnya lebih dari satu tahun terakhir. China merupakan konsumen logam industri terbesar di dunia, kemarin anjlok sebesar 6,2 % di Indeks Shanghai Composite menekan para investor bahan baku.
Investor China memangkas ekspektasi stimulus setelah data menunjukkan meningkatnya penjualan perumahan dan bank sentral memberikan dana ke dalam sistem keuangan. Regulator sekuritas mengatakan pada Jumat kemarin bahwa China Securities Finance Corp, lembaga negara yang bertugas mendukung harga saham, akan mengurangi pembelian karena menurunnya volatilitas.
Kontrak pada Indeks Standard & Poor 500 naik kurang dari 0,1 %. Saham-saham yang mendasari kemarin merosot sebesar 0,3 %. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Jatuh, Ikuti Amerika Serikat, Cina, Seiring Komoditas Anjlok

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Jepang jatuh, mengikuti penurunan di AS dan ekuitas Cina, seiring aksi jual komoditas melemahkan saham maskapai dan produsen besi.
Topix kehilangan 0,4 persen ke level 1,666.24 pada pukul 09:02 di Tokyo, dengan semua kecuali delapan dari 33 grup industri 33 alami penurunan. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,4 persen ke level 20,479.60. Tembaga, seng, nikel dan minyak terjatuh ke level penurunan baru di komoditas setelah saham China merosot di tengah spekulasi negara ekonomi terbesar kedua di dunia ini  akan menghadapi permasalahan lebih lanjut. Prospek suku bunga yang lebih tinggi dari Federal Reserve juga menahan permintaan untuk aset berisiko.
Indeks Bloomberg Komoditi  jatuh ke level terendah sejak Februari 2002 kemarin. Indeks dari 22 bahan baku turun untuk hari keenam untuk jangka kerugian terpanjang  dalam lebih dari satu tahun.
Dengan Cina yang merupakan konsumen terbesar logam industri di dunia , penurunan 6,2 persen pada sesi terakhir di indeks Shanghai Composite mengguncang investor bahan baku, datang seminggu setelah devaluasi kejutan yuan. Minyak AS jatuh untuk kedua kalinya dalam tiga hari seiring investor menunggu update stok minyak mentah Amerika hari rabu di tengah kekhawatiran melimpahnya stok global.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Yen Sedikit Berubah Terkait Kenaikan Suku Bunga AS

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Pedagang bertaruh pada pelemahan yen yang terjadai pada tahun ini, memangkas ekspektasi mereka untuk perubahan harga di antara mata uang utama lainnya pada tahun ini, bahkan seiring Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga utamanya pada bulan depan.
Yen adalah satu-satunya mata uang utama di mana pedagang membayar premi untuk melindungi nilai terhadap nilai tukar penguatan terhadap dolar dalam 3 bulan terakhir. Alat yang mengukur permintaan untuk lindung nilai terhadap perubahan harga selama tahun depan mengalami penurunan ke level terendahnya sejak November lalu. Pembuat kebijakan AS akan merilis dari pertemuan mereka bulan Juli, pada hari Rabu.
Mata uang Jepang telah kembali pulih selama seminggu terakhir setelah mendekati level 13 tahun terendah dari level 125,86 per dolar yang dicapai pada 5 Juni lalu, seiring pasar berjangka menunjukkan kemungkinan langkah The Fed untuk menaikkan suku bunga pada bulan September mendatang sebesar 54 % pada bulan ini. Pedagang mewaspadai beberapa panggilan garis Kuroda dari sekitar 125 yen, yang mana mata uang itu pada 10 Juni lali ketika Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda mengatakan dia tidak bisa melihat depresiasi lebih ketika disesuaikan dengan inflasi dan perdagangan.
Yen sedikit berubah pada level 124,37 per dolar pada pukul 09:45 pagi waktu Tokyo. Ini menurun atau diperkuat dengan kurang dari 0,2 % pada penutupan masing-masing 4 hari terakhir.
Barclays memprediksi mata uang Jepang akan berakhir tahun ini di level 123 per dolar, dibandingkan dengan perkiraan rata-rata analis yang disurvei Bloomberg di level 125 yen. (knc)
Sumber : Bloomberg

Sebagian Saham Asia Naik Mengikuti Gain Bursa AS

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Sebagian besar saham Asia menguat, dengan indeks acuan regional dekati level 7 bulan tertinggi, mengikuti kenaikan di ekuitas AS seiring meningkatnya data penjualan rumah menambah tanda-tanda pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia membaik.
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,1 % ke level 137,73 pada pukul 09:05 pagi waktu Tokyo dengan sekitar 3 saham yang naik untuk setiap 2 saham yang turun. Indeks Standard & Poor 500 kemarin naik 0,5 %, membalikkan penurunan sebelumnya, setelah kepercayaan antara melonjaknya data penjualan rumah AS ke level tertinggi dalam hampir satu dekade terakhir.
Indeks Topix Jepang sedikit berubah, berayun antara keuntungan dan kerugian. Sementara Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,5 %. Indeks Australia S & P / ASX 200 melemah 0,2 %. Sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,1 %. Pasar perdagangan di China dan Hong Kong belum dibuka.
Indeks Hang Seng China Enterprises saham China daratan yang diperdagangkan di Hong Kong mengalami penurunan sebesar 0,9 % mengirim ke level 8 bulan terendah pada hari Senin karena orang asing menarik kembali dana di tengah kekhawatiran prospek mata uang yuan dan merosotnya pertumbuhan ekonomi. (knc)
Sumber : Bloomberg

Aussie Lampaui Rekan-Rekannya Seiring RBA Melunak Dalam Pembicaraan Mata Uang

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Dolar Australia sedang menuju bulan terbaik sejak April, melampaui semua rekan-rekan utama kecuali krona Swedia, seiring Reserve Bank of Australia mengambil langkah yang lebih lunak untuk mata uang
Harapan pedagang untuk perubahan harga di Aussie versus greenback untuk bulan mendatang jatuh yang ke yang terendah di antara rekan-rekan utamanya pada bulan Agustus. Gubernur RBA Glenn Stevens pada 4 Agustus terlihat menahan diri untuk menyebut bahwa dolar lokal dinilai terlalu tinggi dalam pos pernyataan di pertemuan kebijakan untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun. Bank sentral sendiri melepaskan laporan dari pertemuan di hari Selasa.
Dolar Australia sedikit berubah pada level 73,65 sen AS dari pukul 09:26 pagi di Tokyo dari hari Senin, dan meningkat 0,8 persen bulan ini. Level tersebut merosot ke posisi terendah dalam enam tahun yakni 72,16 sen pada 12 Agustus, sehari setelah revaluasi kejutan yuan Cina.
Swap pedagang memotong taruhan pada tingkat bunga RBA untuk lebih lanjut memotongnya menjadi 41 persen tahun ini, dari 63 persen pada akhir Juli.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Emas Tahan Kenaikan Seiring Investor Uraikan Data untuk Prospek Suku Bunga

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Emas menahan kenaikan pertamanya dalam tiga hari setelah saham manufaktur di wilayah New York merosot, mengaburkan prospek waktu kapan suku bunga AS akan dinaikan.
Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan sedikit berubah pada level $ 1,117.94 per ounce di 8:54 di Singapura dari level $ 1,117.70 pada hari Senin, saat harga naik 0,2 persen, menurut harga public Bloomberg. Harga naik minggu lalu untuk pertama kalinya sejak Juni setelah devaluasi yuan oleh China memacu permintaan haven.
Investor emas mengamati data AS sebagai petunjuk kapan Federal Reserve akan mulai mengetatkan kebijakan setelah harga emas merosot ke level terendah dalam  lima tahun. Indeks Fed Bank of Empire State New York secara tak terduga turun pada bulan Agustus ke level terendah sejak April 2009, melemahkan argumen untuk biaya pinjaman yang lebih tinggi. Laporan pertemuan pembuat kebijakan Fed pada bulan Juli akan dirilis pada hari Rabu.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember 0,1 persen lebih rendah pada level $ 1.117 per ounce di Comex New York setelah naik 0,5 persen pada hari Senin.
Perak untuk pengiriman segera sedikit berubah pada level $ 15,337 per ounce. Spot platinum diperdagangkan pada level $ 999,35 per ons dari level $ 998,92 pada hari Senin, sementara paladium kehilangan 0,2 persen ke level $ 613,90 per ounce.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Menuju Penurunan Mingguan Keempat Terkait Devaluasi Yuan

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Asia menuju penurunan mingguan keempat seiring investor menimbang dampak devaluasi China dan waktu kenaikan suku bunga AS.
Indeks MSCI Asia Pacific turun kurang dari 0,1 persen ke level 138,35 pada pukul 09:08 pagi waktu Tokyo, menuju penurunan 1,9 persen minggu ini. Pasar global, tersentak ketika Cina tiba-tiba mendevaluasi mata uangnya, lebih tenang kemarin setelah Bank Rakyat China mengatakan mendukung kuat, stabilnya yuan. Penjualan ritel AS menambah tanda-tanda bahwa negara ekonomi terbesar di dunia ini sedang menguat, dan meningkatkan harapan Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bulan depan.
Indeks Topix Jepang turun 0,2 persen. Indeks Australia S & P / ASX 200 naik kurang dari 0,1 persen. Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,3 persen.
Pasar di Hong Kong dan China belum memulai perdagangan. Indeks Shanghai Composite naik 1,8 persen kemarin, sementara baik indeks Hang Seng China Enterprises dari perusahaan daratan di Hong Kong dan Indeks Hang Seng  naik 0,4 persen.
Shanghai Composite turun 23 persen dari puncaknya pada Juni di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi nasional yang semakin dalam. Data bulan ini menunjukkan harga produsen turun di bulan Juli ke level terendah sejak 2009 dan pengiriman luar negeri turun lebih dari yang diharapkan. Produksi industri dan penjualan ritel juga melesat dari perkiraan bulan lalu, menurut laporan hari Rabu kemarin.
Yuan yang diperdagangkan diluar China naik 0,1 persen ke level 6,4597 per dolar pada awal perdagangan hari Jumat, setelah rally 0,9 persen pada sesi sebelumnya.
Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 persen. Indeks pokok ini tergelincir 0,1 persen pada hari Kamis.(sdm)
Sumber: Bloomberg
 
© 2009 PT Rifan Financindo Berjangka Medan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan