Fed Powell: Kasus untuk Kenaikan Suku Bunga Bertahap Masih 'Kuat'

Rifan FinancindoPimpinan Federal Reserve, Jerome Powell mengulangi kasus yang dia ajukan untuk menaikkan suku bunga guna menjaga ekonomi terbesar dunia itu pada jalur yang berkelanjutan, dengan mengutip dukungan luas di antara rekan-rekannya di bank sentral AS.
"Dengan pengangguran yang rendah dan diperkirakan menurun lebih lanjut, inflasi yang dekat dengan target kami, serta risiko terhadap prospek terlihat seimbang, kasus untuk kenaikan bertahap bertahap dalam tingkat dana federal yang kuat," katanya dalam pidato pembukaan Rabu di Forum Bank Sentral Eropa di Sintra, Portugal.
Komentarnya datang seminggu setelah the Fed menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini sebagai tanggapan atas pertumbuhan yang cepat dan pengangguran yang menurun. Proyeksi median dari pejabat Fed untuk jumlah kenaikan suku bunga tahun ini juga naik menjadi empat dari tiga.
Setelah sambutannya, Powell akan berpartisipasi dalam diskusi panel dengan Presiden ECB Mario Draghi, Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda dan Gubernur Reserve Bank of Australia Philip Lowe.
Powell membahas keuntungan dari pengangguran rendah dan pasar tenaga kerja yang ketat bagi banyak orang Amerika, sementara mencatat bahwa ekonomi yang terus-menerus kuat dapat memberikan risiko terhadap inflasi dan mungkin stabilitas keuangan.
"Dalam lingkungan saat ini, ketidakpastian yang signifikan hadir dalam proses pembuatan kebijakan moneter," katanya, meskipun ia menambahkan bahwa ia saat ini melihat kerentanan stabilitas keuangan AS yang moderat. "Meskipun beberapa harga aset tinggi menurut standar historis, saya tidak melihat tanda-tanda signifikan dari pinjaman atau leverage yang berlebihan," katanya.
Pengangguran di AS turun menjadi 3,8 persen pada bulan Mei, sesuai dengan tingkat April 2000 yang manan merupakan tingkat terendah untuk pengangguran sejak tahun 1969. Meskipun telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, indeks inflasi tahun ke tahun yang lebih disukai the Fed dengan mengeluarkan komponen volatil termasuk makanan dan energi, tetap berada di bawah target 2 persen bank sentral pada bulan April sebesar 1,8 persen.
"Pertumbuhan upah telah moderat, konsisten dengan pertumbuhan produktivitas yang rendah tetapi juga merupakan indikasi bahwa pasar tenaga kerja tidak terlalu ketat," kata Powell. (Sdm)
Sumber: Bloomberg
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA - Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
 
© 2009 PT Rifan Financindo Berjangka Medan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan