Showing posts with label DOLLAR. Show all posts
Showing posts with label DOLLAR. Show all posts

Dolar AS di bawah tekanan terkait Fed Minutes

Rifan FinancindoDolar berada di bawah tekanan pada Kamis pagi di tengah ekspektasi yang tumbuh bahwa Federal Reserve akan menghentikan siklus pengetatan suku bunga tahun ini, sementara optimisme tentang pembicaraan perdagangan Sino-AS mengurangi permintaan untuk aset safe-haven.
Laporan dari pertemuan Fed pada 18-19 Desember mengungkapkan bahwa beberapa pembuat kebijakan mendukung bank sentral AS mempertahankan suku bunga stabil tahun ini.
Sentimen pasar yang lebih luas juga terangkat dalam perdagangan awal Asia di tengah tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China. Ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia telah mengguncang pasar untuk sebagian besar tahun lalu.
Indeks dolar sedikit lebih rendah di level 95,14, setelah kehilangan 0,7 persen pada hari Rabu. Indeks telah melemah dalam empat dari lima sesi terakhir seiring para pedagang bertaruh bahwa suku bunga AS akan tetap stabil pada 2019.
Dolar telah naik 4,3 persen pada tahun 2018 seiring The Fed menaikkan suku bunga empat kali menyusul ekonomi domestik yang kuat, pengangguran yang turun dan meningkatnya tekanan upah.
Euro dan sterling masing-masing naik tipis pada dolar, masing-masing diperdagangkan sedikit lebih tinggi di level $ 1,1547 dan $ 1,2794. Namun, para pedagang memperkirakan penguatan kedua mata uang ini memudar dalam beberapa minggu mendatang.
Di tempat lain, dolar Australia, yang sering dianggap sebagai barometer risiko global, stabil di level $ 0,7170. (sdm)
Sumber: Reuters


Dolar Tergelincir seiring Reli pada Pound Inggris dan Dolar Selandia Baru

Rifan FinancindoDolar AS melemah pada Kamis ini, sebagian karena pound Inggris dan dolar Selandia Baru, yang keduanya diperdagangkan lebih tinggi didukung data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan.
Berita utama perdagangan mendominasi perdagangan Amerika Utara, meskipun banyak perhatian investor terfokus di tempat lain. Dalam perkembangan terakhir seputar Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, laporan Bloomberg mengutip dari sumber tanpa nama yang mengatakan bahwa kesepakatan antara Kanada dan AS tidak mungkin dilakukan minggu ini.
Indeks Dolar AS turun 0,5% pada level 94,113, melayang di sekitar terendah dua bulan, meskipun membalikkan beberapa kelemahan sebelumnya terhadap dolar Kanada terakhir membeli C $ 1,2922, sedikit berubah dari hari Rabu.
Pound berada pada posisi terkuat sejak pertengahan Juli, dengan daya beli $ 1,3234, dibandingkan dengan $ 1,3143 pada akhir Rabu.(arl)
Sumber : Marketwatch

Dolar AS menguat, didukung oleh yield obligasi AS jelang FOMC

Rifan FinancindoDolar diperdagangkan di atas level terendah tiga tahun terakhir terhadap sekeranjang mata uang utama pada hari Selasa, setelah mendapatkan beberapa dukungan menyusul kenaikan yield obligasi AS seiring para pedagang menunggu pertemuan kebijakan Federal Reserve AS untuk katalis terbaru.
Dolar naik tipis 0,1 persen terhadap sekeranjang enam mata uang utama menjadi 89,392, setelah menarik diri dari level rendah di sekitar level 88,43, level terlemahnya sejak Desember 2014 yang ditetapkan pekan lalu.
Terhadap yen, dolar melemah 0,1 persen ke level 109,87 yen, memberikan kembali sebagian gain yang dibuat pada hari Senin, di saat naik 0,3 persen dan menjauh dari level 108,28 yen, level yang tidak terlihat sejak 11 September.
Pada hari Senin, yield Treasury 10-tahun AS menjajaki posisi puncaknya di 2.727 persen, yang tertinggi sejak April 2014 sehingga memperkuat daya tarik yield dolar.
Kenaikan yield obligasi AS membantu memacu short-covering dalam dolar, kata Stephen Innes, kepala perdagangan di Asia Pasifik untuk Oanda di Singapura.
Euro stabil di level $ 1,2375, bertahan di bawah level puncak tiga tahun di level $ 1,2538 yang disentuh Kamis lalu. (Sdm)
Sumber: Reuters

Dolar AS naik, pangkas penurunan sebelumnya terhadap yen

Rifan FinancindoDolar menguat terhadap mata uang rekan-rekannya pada hari Kamis, memangkas penurunan sebelumnya terhadap yen, didukung oleh tanda-tanda kembali membaiknya selera risiko investor dan optimisme terhadap reformasi pajak AS.
Greenback naik 0,1 persen ke level 112,370 yen setelah turun 0,25 persen semalam.
Dolar tergelincir terhadap yen pada hari Rabu setelah Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang hal itu membahayakan usaha perdamaian Timur Tengah dan membuat marah teman-teman dan musuh Washington.
Mata uang AS naik ke level tertinggi dua minggu terhadap sekeranjang enam mata uang utama seiring optimisme terhadap reformasi undang-undang AS yang terus berkembang. Data ketenagakerjaan sektor swasta AS yang dirilis pada hari Rabu juga memberikan dukungan.
Indeks dolar sedikit berubah di 93.556 setelah naik ke 93.650 semalam, level tertinggi sejak 22 November.
Euro stabil di level $ 1,1800 setelah tergelincir 0,25 persen semalam, di saat menyentuh level terendah dua minggu di $ 1,1780.
Aussie diperdagangkan 0,2 persen lebih rendah di level $ 0,7545.
Sumber: Reuters
 
© 2009 PT Rifan Financindo Berjangka Medan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan