Dolar Menguat Versus Euro Terkait Divergensi Kebijakan

Dolar naik ke level tertinggi dalam hampir satu tahun terhadap euro di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan tingkat suku bunga tahun depan, sementara Bank Sentral Eropa mengisyaratkan langkah-langkah tambahan untuk mendukung pertumbuhan.

Mata uang AS naik ke level tertinggi sejak bulan Januari terhadap yen sebelum laporan minggu yang ekonom katakan akan menunjukkan data penjualan rumah baru mengalami rebound dan pesanan barang tahan lama naik. Euro turun terhadap sebagian besar mata uang utama sebelum rilis data Jerman yang diperkirakan akan menunjukkan kepercayaan bisnis di negara teresebut turun dan pasca Presiden ECB Mario Draghi mengatakan ekspektasi inflasi telah menurun. Dolar Selandia Baru turun ke posisi terendah enam bulan setelah permintaan untuk aset berimbal hasil lebih tinggi berkurang sebelum Rusia dan Ukraina bertemu untuk pembicaraan damai.

Dolar naik 0,3 persen menjadi $ 1,3204 per euro pada pukul 12:23 siang di Tokyo, setelah menyelesaikan reli mingguan keenam beruntun pada 22 Agustus, peregangan terpanjang seperti itu sejak Januari 2012. Greenback mencapai $ 1,3184, level terkuat sejak 9 September. Mata uang AS naik 0,3 persen menjadi 104,20 yen setelah naik ke 104,49, tertinggi sejak 23 Januari yang lalu. Euro turun 0,1 persen menjadi 137,56 yen.

Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak greenback terhadap 10 mata uang global terkemuka, naik sebanyak 0,3 persen menjadi 1,031.45.(frk)
 
© 2009 PT Rifan Financindo Berjangka Medan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan