Rifan Financindo - Dolar naik pada Rabu (17/11) pagi di Asia, tetap di dekat level puncak 16 bulan. Investor juga mengkaji data ekonomi AS terbaru dan meningkatkan spekulasinya untuk kenaikan suku bunga yang lebih awal dari perkiraan dari Federal Reserve AS.
Indeks Dolar AS yang menelusuri greenback terhadap sekumpulan mata uang lainnya naik tipis 0,14% menjadi 96,043 pada pukul 23:20 waktu timur AS (4:20 GMT). Indeks tetap mendekati tertinggi semalam di 95,978, level yang tidak terlihat sejak Juli 2020.
Pasangan USD/JPY naik tipis 0,04% menjadi 114,87.
Pasangan AUD/USD turun 0,33% menjadi 0,7278. Australia merilis data upah pada hari sebelumnya, dengan indeks harga upah masing-masing tumbuh 2,2% dan 0,6% tahun-ke-tahun dan bulan-ke-bulan pada kuartal ketiga. Gubernur Reserve Bank of Australia Philip Lowe kembali mendorong harga pasar untuk kenaikan suku bunga pada tahun 2022, dengan data terbaru tidak membenarkan langkah tersebut.
Pasangan NZD/USD turun tipis 0,03% menjadi 0,6989.
Pasangan USD/CNY turun tipis 0,05% ke 6,3886 dan pasangan GBP/USD turun tipis 0,07% ke 1,3418.
Data A.S. yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan bahwa penjualan ritel inti tumbuh lebih baik dari perkiraan 1,7% bulan ke bulan di bulan Oktober. Penjualan ritel juga tumbuh lebih baik dari perkiraan 1,7%. Namun, presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan pada hari Selasa bahwa Fed harus "mengarah ke arah yang lebih hawkish" dalam persiapan untuk inflasi tinggi jangka panjang.
Sumber: Reuters
RIFAN FINANCINDO - Penipuan Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi Marak di Indonesia