WTI Menuju Penurunan Mingguan Keempat; Brent Gain

West Texas Intermediate (WTI) menuju penurunan mingguan keempatnya, menjadi penurunan terpanjangnya sejak bulan November lalu, di tengah spekulasi bahwa pasokan minyak mentah diperpanjang terkait permintaan global menurun. Minyak Brent naik di London.
Kontrak berjangka stagnan di New York pasca turun sebesar 2,1 persen kemarin, menjadi penurunan terbesarnya dalam dua minggu terakhir. Melimpahnya cadangan minyak yaitu agar tidak terjadinya krisis minyak di pasaran, Badan Energi Internasional mengatakan pada 12 Agustus kemarin. Produksi minyak di AS, terkait konsumen terbesar dunia, naik pada bulan lalu menjadi reli tertingginya sejak April 1987 silam, menurut Administrasi Informasi Energi.
WTI untuk pengiriman bulan September berada di level $ 95,57 per barel di New York Mercantile Exchange,WTI turun sebesar 1 sen, jam pada pukul 11:32 pagi waktu Sydney. Kontrak turun sebesar $ 2,01 ke level $ 95,58 kemarin, menjadi penutupan terendah sejak 21 Januari lalu. Semua Volume berjangka akan ditransaksikan sebesar 51 persen di atas RSI 100 hari. Telah kehilangan harga sebesar 2,1 persen pada minggu ini.
Minyak brent untuk pengiriman bulan Oktober naik ssebesar 48 sen, atau 0,5 persen, ke level $ 102,55 per barel di London yang berbasis ICE Futures Europe exchange. Kontrak paada bulan September yang berakhir kemarin pasca turun sebesar 2,2 persen ke level $ 102,01. Acuan minyak mentah Eropa akan  ditransaksikan dengan premi sebesar $ 8,26 untuk WTI pada bulan Oktober nanti, dibandingkan bulan depan hanya sebesar $ 7,37 pada 8 Agustus kemarin.
Persediaan minyak mentah AS naik sebesar 1,4 juta barel ke level 367 juta pekan lalu, menjadi kenaikan pertamanya sejak bulan Juni kemarin, EIA melaporkan pada 13 Agustus kemarin Cadangan minyak yang diperkirakan akan turun, menurut survei Bloomberg terhadap para analis.
 
© 2009 PT Rifan Financindo Berjangka Medan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan