PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA :
Minyak
turun dari level tertinggi dalam lebih dari empat bulan seiring data
industri AS menunjukkan stok minyak mentah bertambah sebelum pembicaraan
antara pemasok utama mengenai pembekuan output.
Futures
turun sebanyak 1,5 persen di New York setelah naik 13 persen pada tiga
sesi sebelumnya. Stok naik 6,2 juta barel pekan lalu, American Petroleum
Institute mengatakan dalam laporan. Data pemerintah pada hari Rabu
diperkirakan akan menunjukkan stok minyak AS naik 1 juta barel, menjaga
stok tetap berada didekat posisi tertinggi sejak 1930. Ada harapan
kesepakatan untuk pembatasan produksi dapat tercapai pada 17 April nanti
terlepas dari posisi Iran, kata sekretaris pers Kremlin Dmitry Peskov.
Minyak
kembali pulih setelah merosot ke level terendah dalam lebih dari 12
tahun di tengah tanda-tanda surplus global akan memudar seiring
penurunan produksi AS. Arab Saudi mengatakan akan setuju untuk
melakukuan pembekuan hanya jika para pemasok lain termasuk Iran juga
melakukan hal yang sama, sementara Kuwait mengatakan kesepakatan bisa
dilakukan tanpa dukungan Teheran. Setidaknya 16 negara akan berkumpul di
Doha hari Minggu untuk membicarakan pembatasan output pada tingkat
Januari.
West
Texas Intermediate untuk pengiriman Mei turun sebanyak 63 sen ke level $
41,54 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level $
41,75 pada pukul 08:24 pagi waktu Hong Kong. Kontrak tersebut naik $
1,81 ke level $ 42,17 pada hari Selasa, yang merupakan penutupan
tertinggi sejak 25November. Jumlah volume perdagangan yakni sekitar 51
persen di bawah rata-rata 100-hari.
Brent
untuk pengiriman Juni kehilangan 39 sen, atau 0,9 persen, ke level $
44,30 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Minyak mentah acuan global ini berada pada premium $ 1,21 untuk WTI
Juni. (sdm)
Sumber: Bloomberg