China jauhi stimulus, Bursa AS ditutup melemah

 Bursa Amerika Serikat menutup perdagangan hari Senin (22/9) dengan pelemahan. Pemerintah China yang mengandaskan harapan pasar akan stimulus, serta penurunan sektor perumahan AS menjadi penekan bursa. 
Standard & Poor's 500 Index mengalami penurunan terbesarnya sejak 5 Agustus lalu, dengan pelemahan 0,8% pada pukul 16.00 waktu setempat. 
Russel 2000 Index yang memperdagangkan saham-saham lebih kecil merosot sampai 1,5%. ini merupakan penurunan terbesar dalam tujuh pekan. 
Bursa AS kehilangan tenaga setelah Menteri Keuangan China Lou Jiwei mengatakan, tekanan terhadap pertumbuhan sudah mulai berkurang dan tidak akan ada perubahan kebijakan besar untuk merespon setiap indikator ekonomi. Negara-negara yang bergabung dalam G-20 juga mengakui, rendahnya suku bunga membawa risiko pada pasar finansial karena mayoritas ekonomi bergantung pada stimulus. 
Selain itu, sektor perumahan AS juga melandai dan memberi sentimen negatif bursa. S&P Index untuk sektor pengembang properti turun 2,6%. Ini seiring dengan data National Association of Realtors yang menunjukkan penjualan rumah seken bulan Agustus turun 1,8% year on year menjadi 5,05 juta.
Penurunan bursa AS juga bersamaan dengan acuan indeks lainnya, MSCI All-country World Index yang turun 0,8%, serta MSCI Emerging Markets Index yang merosot 1,3%. 
 
© 2009 PT Rifan Financindo Berjangka Medan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan