Ekonomi Tiongkok angkat aussie

 Indikator perekonomian China yang cukup bagus memberi asupan tenaga bagi dollar aussie (AUD). Maklum, Tiongkok merupakan mitra dagang utama Australia. Alhasil, aussie menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia lain. Mengutip Bloomberg, Selasa (21/10) pukul 19.20 WIB, pasangan EUR/AUD turun 0,59% dibanding hari sebelumnya menjadi 1,4487. Lalu, pairing AUD/USD naik 0,41% menjadi 0,8820 dan pasangan AUD/JPY juga naik 0,17% ke level 94,09.
Di sisi lain, EUR cenderung loyo, karena ekonomi Eropa belum menunjukkan perbaikan. Neraca perdagangan Eropa bulan Agustus sekitar US$ 18,9 miliar, lebih rendah ketimbang ekspektasi sebesar US$ 21,3 miliar. Meski demikian Suluh menduga, penguatan AUD relatif terbatas. Pasalnya, Bank Sentral Australia (RBA) pada Selasa (21/10) memperingatkan bank-bank besar di Australia, agar waspada terhadap lonjakan pinjaman di sektor properti. RBA juga masih menyinggung mengenai nilai tukar aussie yang terlalu kuat. Ini dikhawatirkan melemahkan kinerja ekspor. "Selain itu, dollar AS sebelumnya sudah menyentuh level tertinggi empat tahun. Jadi, wajar jika saat ini USD terkoreksi terhadap aussie," jelas Alwy. Apalagi, kata Alwy, pejabat Bank Sentral AS (The Federal Reserves) mengatakan, bakal meninjau kembali rencana kenaikan suku bunga, lantaran melihat perlambatan ekonomi global. Pernyataan itu melemahkan posisi USD. Sementara, JPY cukup kokoh versus mata utama dunia lain, terpicu isu perlambatan ekonomi global. "Isu perlambatan ekonomi global memicu pelaku pasar mengalihkan dana mereka dari aset berisiko ke aset aman, seperti yen," ungkap Ariston. Penguatan yen sudah terjadi sejak awal Oktober, meski pergerakannya volatil.
 
© 2009 PT Rifan Financindo Berjangka Medan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan