Saham Asia Terlihat Lebih Menguat Dengan Data China Yang Mengarah Ke Pasar

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Asia terlihat mengatur untuk memperpanjang kenaikan dari tertinggi dua bulannya, dengan data ekonomi China yang diharapkan dapat memberikan katalis bagi investor yang masih cemas atas prospek global dan penarikan akhir dari stimulus bank sentral.
Saham Australia dibuka menguat untuk hari ketiga secara berturut-turut, sementara indeks berjangka pada indeks ekuitas dari Hong Kong ke Jepang mengisyaratkan kenaikan menyusul kemajuan mingguan ketiga pada saham global. Dolar Australia dan Selandia Baru, bellwethers pada China memberikan penghubung  untuk perdagangan komoditas mereka, menahan penurunan dari hari Jumat dengan ekonom yang memprediksi bahwa ekonomi terbesar di Asia tersebut akan tumbuh dengan kecepatan yang paling lambat sejak krisis keuangan global di kuartal terakhir, setelah China secara mengejutkan mendevaluasi yuan sehingga memicu aksi jual dalam ekuitas dan bahan baku. Minyak AS mempertahankan kenaikannya dan kembali di atas $ 47 per barel.
Saham China mengalami penurunan tertajam di dunia pada 3Q, memacu penurunan antara ekuitas global serta komoditas.
Stabilisasi saham China bersama dengan tumbuhnya harapan bahwa The Fed akan menunda menaikkan suku bunga AS sampai tahun depan telah mendukung kenaikan, bersama dengan pemulihan komoditas dari minyak mentah ke industri logam. Produsen energi dan bahan mentah telah mendorong kenaikan di bulan Oktober, diikuti oleh saham teknologi. Bank Sentral Eropa akan mengeluarkan sebuah ulasan mengenai kebijakan moneternya pada akhir pekan ini, dengan para investor yang masih fokus pada setiap komentar pada prospek untuk program pelonggaran kuantitatif di kawasan itu.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 persen menjadi 2.024 pada 8:45 pagi waktu Tokyo, setelah indeks acuan AS berakhir naik 0,5 persen di Jumat untuk delapan minggu tertingginya, catatkan kenaikan pada minggu tersebut sebesar 0,9 persen. Indeks Australia S & P / ASX 200 naik 0,4 persen, sedangkan indeks S & P / NZX 50 naik untuk hari ketujuh di Wellington, memperluas reli terpanjangnya sejak Juli.
Di Jepang, indeks berjangka di Nikkei 225 Stock Average yang menawar hingga 0,2 persen menjadi 18.330 di pre-market Osaka, sementara kontrak mata uang yen yang diperdagangkan di Chicago turun 0,2 persen menjadi 18.325 pasca reli selama dua sesi sebelumnya. Saham-saham pada indeks Kospi di Seoul naik 0,4 persen.
Di tempat lain, kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,3 persen pada Jumat dengan indeks berjangka pada indeks Hang Seng China Enterprises, yang mengukur saham China daratan yang terdaftar di kota. Indeks berjangka FTSE China A50 menguat 0,7 persen di Singapura.
Pembuat kebijakan China optimis akan meningkatkan langkah-langkah untuk meningkatkan pertumbuhan didorong oleh kenaikan di hari Jumat pada dana terbesar bursa saham China yang diperdagangkan di AS. Deutsche X-trackers Harvest CSI 300 China A-Shares ETF naik 1,2 persen ke level tertingginya sejak data proyek pada 20 Agustus lalu. Para ekonom Senin ini akan menunjukkan bahwa ekonomi China tumbuh sebesar 6,8 persen pada kuartal terakhir dari tahun sebelumnya, tingkat yang paling lambat sejak 2009.(mrv)
Sumber: Bloomberg
 
© 2009 PT Rifan Financindo Berjangka Medan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan