PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA :
Minyak
menghentikan gain di atas $ 40 per barel sebelum data pemerintah AS
yang diperkirakan akan menunjukkan stok minyak mentah bertambah
menjelang pembicaraan antara produsen utama mengenai pembatasan output.
Futures
turun sebanyak 0,6 persen di New York setelah meningkat 8,3 persen pada
dua sesi sebelumnya. Stok kemungkinan naik sebesar 1 juta barel pekan
lalu, menurut survei Bloomberg sebelum laporan dari Energy Information
Administration hari Rabu. Hal itu akan membuat stok berada di dekat
level tertinggi sejak 1930. Pertemuan 17 April di Doha nanti akan
memberikan sedikit penguatan harga, atau bahkan dapat menyebabkan
penurunan, kata Goldman Sachs Group Inc.
Minyak
kembali pulih setelah jatuh ke level terendah dalam lebih dari 12 tahun
di tengah tanda-tanda surpus global akan memudar seiring penurunan
output AS. Arab Saudi, produsen terbesar di Organisasi Negara Pengekspor
Minyak, mengatakan akan setuju untuk melakukan pembekuan hanya apabila
negara produsen-produsen besar lainnya termasuk Iran juga melakukan hal
yang sama, sementara Kuwait mengatakan kesepakatan bisa dilakukan tanpa
dukungan Teheran.
West
Texas Intermediate untuk pengiriman Mei berada di level $ 40,28 per
barel di New York Mercantile Exchange, turun 9 sen, pada pukul 08:58
pagi waktu Hong Kong. Kontrak naik 64 sen ke level $ 40,36 pada hari
Senin. Total volume perdagangan yakni sekitar 63 persen di bawah
100-hari rata-rata.
Brent
untuk pengiriman Juni berada 12 sen lebih rendah pada level $ 42,71 per
barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak
naik 2,1 persen untuk ditutup pada $ 42,83 pada hari Senin. Minyak acuan
global ini berada pada permi $ 1,02 untuk WTI Juni. (sdm)
Sumber: Bloomberg