Rifan Financindo - Minyak memperpanjang kenaikan untuk diperdagangkan di atas $ 57 per barel karena data industri AS menunjukkan stok minyak mentah kembali mengalami penurunan.
Kontrak berjangka untuk bulan Januari naik sebanyak 0,6 persen di New York setelah menguat 0,7 persen pada hari Selasa. Persediaan menyusut 6,36 juta barel pekan lalu, menurut laporan dari American Petroleum Institute. Data Administrasi Informasi Energi pada hari Rabu diperkirakan akan menunjukkan pasokan menurun 2,2 juta barel, menurut survei Bloomberg, yang akan menjadi penurunan pertamanya dalam tiga minggu terakhir.
Minyak diperdagangkan di dekat level dua tahun tertinggi sebelum Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengadakan pertemuan di Wina pekan depan untuk memutuskan perpanjangan pemotongan pasokan menjelang akhir Maret. Arab Saudi mengurangi ekspor minyak mentah pada bulan September ke tingkat terendahnya sejak Maret 2011, menurut data resmi yang disampaikan ke database global JODI.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari naik sebanyak 33 sen ke level $ 57,16 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 57,05 pada pukul 7:25 pagi waktu Hong Kong. Total volume yang diperdagangkan sekitar 92 persen di atas rata-rata 100 hari. Kontrak tersebut menambahkan 41 sen menjadi $ 56,83 pada hari Selasa.
Brent untuk pengiriman Januari naik 35 sen atau 0,6 persen ke level $ 62,57 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London pada hari Selasa. Minyak mentah acuan global mengakhiri sesi dengan premi $ 5,74 untuk WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg