Minyak Tahan Penurunan Ditengah Tanda-Tanda Meningkatnya Stok di Penyimpanan Utama

Rifan Financindo - Minyak mempertahankan penurunannya di bawah $ 69 per barel setelah laporan industri menunjukkan inventaris di pusat penyimpanan AS meningkat sementara aksi jual pasar negara berkembang yang semakin dalam memicu kekhawatiran bahwa hal itu dapat membahayakan permintaan energi.
Kontrak di New York sedikit berubah setelah mengalami penurunan terbesarnya dalam tiga minggu terakhir pada hari Rabu. Saham-saham pasar negara berkembang merosot menuju wilayah bearish dan sekumpulan mata uang negara berkembang yang diperdagangkan mendekati terendah sejak Mei 2017. Sementara itu, American Petroleum Institute melaporkan persediaan di hub Cushing di Oklahoma menambahkan sebanyak 631.000 barel pekan lalu.
Harga minyak mentah telah berayun antara bullish dan bearish dalam beberapa pekan terakhir karena spekulasi sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran akan memperketat pasokan global yang melawan tanda-tanda meningkatnya persediaan dan janji untuk meningkatkan produksi oleh anggota OPEC lainnya. Saat ini, aksi jual di pasar negara berkembang menimbulkan kekhawatiran meluas, dengan kegelisahan mengenai apakah ini bisa membatasi konsumsi minyak yang membebani harga yang hanya sebulan terakhir melampaui $ 70 per barel.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober diperdagangkan pada level $ 68,50 per barel di New York Mercantile Exchange, turun 22 sen, pada pukul 9:14 pagi di Tokyo. Kontrak merosot $ 1,15 menjadi $ 68,72 pada hari Rabu. Total volume yang diperdagangkan adalah 67 persen di bawah rata-rata 100-hari.
Brent untuk pengiriman November turun 25 sen ke level $ 77,02 di bursa ICE Futures Europe setelah melemah 1,2 persen pada hari Rabu. Minyak mentah acuan global diperdagangkan pada $ 8,80 premium ke WTI untuk bulan yang sama. (knc)
Sumber : Bloomberg


 
© 2009 PT Rifan Financindo Berjangka Medan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan