Minyak Anjlok Di Tengah Aksi Profit Taking Jelang Libur Natal

Harga minyak mentah berjangka AS (WTI) turun untuk pertama kalinya dalam empat hari di hari Senin, seiring para trader mengambil untung dari kenaikan akhir-akhir ini yang di picu oleh tanda-tanda membaiknya ekonomi AS yang dapat mengangkat permintaan minyak.

Harga bensin dan disel/minyak pemanas berjangka juga di perdagangkan turun setelah berakhir di level tertinggi dalam 13 pekan di hari Jumat atas tanda-tanda bahwa permintaan akan naik di negara konsumen minyak terbesar di dunia setelah kinerja yang cukup lesu di sepanjang tahun 2013.

Para trader mengatakan bahwa para pelaku pasar tampaknya telah menjauh dari pasar menjelang libur Natal pada hari Rabu, membantu harga untuk bergerak turun. Namun beberapa analis mengatakan bahwa pondasi untuk minyak tampaknya masih berada pada tempatnya untuk kenaikan lebih lanjut dalam beberapa pekan mendatang.

Kedepannya, kita akan bicara tentang level support di kisaran $100, bukan resisten “ untuk harga minyak mentah berjangka AS, kata Carl Larry, presiden di Oil Outlooks and Opinions.

Pemicu lonjakan pada reli baru-baru ini di hari Jumat karena data menunjukan revisi GDP AS di kuartal ketiga tumbuh pada laju tercepat dalam dua tahun, naik ke level 4.1%, melonjak dari angka perkiraan awal di level 3.6%.

“Itu adalah angka yang besar dan mencerminkan secara langsung atas naiknya permintaan minyak disana,” kata Larry. Untuk beberapa tahun terakhir, permintaan minyak AS yang telah melambat dan penyulingan minyak telah di fokuskan pada peningkatan ekspor bahan bakar diesel dan bensin untuk memenuhi permintaan di luar negeri.



Data ekonomi pada hari Kamis lalu dari American Petroleum Institute mengatakan bahwa permintaan minyak AS di bulan November naik sebesar 4.9% dari tahun lalu, menjadi 19.435 juta barel perhari, level tertinggi sejak Desember 2010.

Kenaikan yang di pimpin oleh peningkatan sebesar 5.4% untuk bensin, produk bahan bakar yang paling banyak di gunakan di AS, mencapai level tertinggi dalam enam tahun terakhir di bulan November. Permintaan untuk diesel dengan sulfur ultra rendah, yang di gunakan untuk truk, kereta, dan minyak pemanas rumah, naik sebesar 6.5% dari setahun yang lalu, di laporkan oleh kelompok industri tersebut.

Sementara itu, mentri perminyakan Saudi Arabia Ali al-Naimi pada hari Sabtu mengatakan bahwa dia perkirakan harga minyak akan stabil di tahun 2014 setelah keputusan OPEC pada awal bulan ini untuk pertahankan produksi minyak yang stabil. Dia menolak anggapan bahwa negara-negara yang tergabung dengan OPEC mungkin akan memangkas produksi lebih lanjut di tahun 2014 untuk mengakomodasikan kenaikan produksi dari produsen non-OPEC, yang di pimpin oleh persediaan minyak AS yang berada di level tertinggi dalam 25 tahun
 
© 2009 PT Rifan Financindo Berjangka Medan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan