Showing posts with label INDEX. Show all posts
Showing posts with label INDEX. Show all posts

Manufaktur Perpanjang Penurunan, Indeks Saham Berjangka Cina Jatuh

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Indeks saham berjangka China jatuh setelah indeks manufaktur resmi berkontraksi untuk bulan ketiga.
Kontrak pada CSI 300 Index berakhir pada bulan November, kontrak paling aktif, kehilangan 1,8 persen ke level 3,385.60 pada pukul 09:18 pagi waktu setempat. Industrial & Commercial Bank of China Ltd, pemberi pinjaman nasional terbesar yang terdaftar, mungkin aktif setelah mengatakan laba kuartal ketiga naik 0,5 persen seiring hal itu bertambah dua kali lipat dari ketentuan untuk kredit macet.
Shanghai Composite Index turun 0,1 persen ke level 3,382.56 pada hari Jumat. Ini naik 11 persen pada Oktober, kenaikan bulanan pertama sejak Mei, seiring pemerintah mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan pasar saham setelah $ 5 miliar kekalahan dan pembuat kebijakan memperkenalkan langkah-langkah lebih untuk meningkatkan pertumbuhan.
Indeks manajer pembelian resmi tidak berubah di level 49,8 pada bulan Oktober, Biro Statistik Nasional mengatakan Minggu. Hal itu dibandingkan dengan perkiraan median dari 50, batas antara ekspansi dan kontraksi, dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom. Indeks resmi non-manufaktur PMI, barometer jasa dan konstruksi, turun ke angka 53,1 dari 53,4 pada September, terendah sejak Desember 2008.
Caixin Media dan Markit Economics yang akan merilis indeks manufaktur pribadi untuk Oktober pada pukul 09:45 pagi waktu setempat. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Indeks Saham Jepang Meningkat Jelang Keputusan BOJ

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA : Saham Jepang naik ditopang oleh saham produsen ban sehingga mendorong indeks Topix menuju keuntungan hari ketiga, menjelang rilis keputusan Bank kebijakan of Japan (BOJ) dan pasca yen melemah di tengah spekulasi Yunani akan menyelesaikan kebuntuan dengan negara kreditur.
Indeks Topix naik sebesar 0,8 persen ke level 1,473.76 pukul 09:01 pagi di Tokyo, pasca penutupan kemarin di level tertinggi sejak Desember 2007. Semua kecuali satu dari 33 saham sub industri naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat sebesar 0,7 persen ke level 18,104.07. Yen ditransaksikan pada level 119,20 per dolar setelah melemah 0,7 persen kemarin.
Pertemuan BOJ selama dua hari berakhir hari ini dengan semua 35 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan tidak ada perubahan dalam kebijakan. Yen menguat pasca sebuah laporan pekan lalu bahwa BOJ memandang pelonggaran moneter lanjut menyebabkan kontraproduktif untuk saat ini. Peningkatan stimulus bisa memicu kerugian dalam mata uang yang merusak kepercayaan diri, orang akrab dengan diskusi bank sentral mengatakan.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 stagnan pasca indeks acuan naik 0,2 persen ke rekor baru tertingginya pada Selasa di New York. (izr)
Sumber: Bloomberg

Bursa Asia mendaki untuk hari keempat

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA: Bursa Asia dibuka melaju pada transaksi perdagangan hari ini (26/11). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.03 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 140,90. Dalam tiga hari terakhir, indeks acuan di kawasan regional ini sudah melaju 1,1%.
Saham-saham berbasis bahan baku dasar dan alat-alat kesehatan mencatatkan kenaikan dan menyokong indeks acuan regional pagi ini. Sentimen tersebut mampu mengimbangi penurunan indeks Topix di tengah penguatan yen.
Asal tahu saja, indeks Topix Jepang pagi ini menurun 0,3% akibat penguatan yen atas dollar AS sebesar 0,1% menjadi 117,81 per dollar. Kemarin, yen juga mencatatkan penguatan sebesar 0,3%.
Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,9%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,3%.
Adapun indeks futures Hang Seng Hong Kong dan Hang Seng China Enterprises Index masing-masing turun 0,1% pagi ini.
Sentimen lain yang diprediksi akan mempengaruhi bursa Asia adalah harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) yang pagi ini melorot ke level terendah dalam empat tahun terakhir. Penurunan harga minyak terjadi setelah sejumlah negara anggota OPEC gagal menyepakati pemangkasan produksi minyak sebelum berlangsungnya pertemuan OPEC esok hari (27/11).

Wall Street rekor, bursa Asia ikut terkerek

Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia dibuka melaju pada transaksi perdagangan pagi ini (11/11). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.20 waktu Tokyo, indeks Topix naik 0,5%. Kemarin, indeks acuan di kawasan regional ini ditutup dengan penurunan 0,3%.
Bursa Jepang menjadi penopang terbesar kenaikan bursa Asia dengan kenaikan 0,5%. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,2%, indeks Kospi Korea Selatan tak banyak mencatatkan perubahan, dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,5%.
Bursa Asia mengalami kenaikan setelah bursa AS menorehkan rekor tertingginya sepanjang sejarah. Lompatan bursa AS dipicu oleh pertahanan ekonomi AS yang terus melaju di tengah perlambatan ekonomi global.
"Pertanyaan selanjutnya adalah apakah pertumbuhan global akan naik sesuai harapan kita atau sebaliknya. Laporan pada pekan ini atas data penjualan ritel Oktober dari AS dan China akan sangat penting dan menjadi perhatian pasar," jelas David Hensley, director of global economic research JPMorgan Chase & Co. 

Analis: IHSG akan lebih dulu bergerak ke utara

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dilanda aksi ambil untung profit taking, sehingga pada perdagangan kemarin indeks kembali ditutup di zona merah. Lantas, bagaimana gambaran pergerakan IHSG untuk hari ini, Rabu (5/11)?
Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko menjelaskan, IHSG memang tidak bisa lepas dari bayang-bayang pergerakan bursa global dan regional. Tapi, dia masih memiliki optimisme tinggi terhadap pergerakan IHSG yang lebih laju beberapa waktu ke depan.
Karena menurutnya, profit taking yang terjadi sifatnya terbatas. Sentimen yang menjadi pembatas tersebut adalah komitmen pemerintah untuk menaikan harga BBM subsidi. Bahkan, ada rumor bahwa pengumuman secara resmi soal kenaikan tersebut akan dilakukan pada akhir pekan ini.
"Benar atau tidaknya rumor ini, yang jelas pasar akan bergerak duluan ke arah utara (naik)," ujar Yuganur. Untuk hari ini, target resistance yang dicanangkan masih berada di kisaran 5.126-5.185. Adapun support IHSG ada di 5.045-5.009. Cermati saham TAXI, KIJA, KLBF, dan TSPC.
Analis Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menilai, indeks hari ini berpotensi melakukan penurunan lanjutan jika dilihat dari sisi teknikal. Terbentuk pola Inverted hammer di bawah upper bollinger band (UBB ). Sementara, MACD naik terbatas dengan histogram positif yang mendatar. 
Lalu, RSI, Stochastic, dan William’s %R cenderung mengalami penurunan tipis. Laju IHSG gagal mendekati target resistance (5.096-5.115) dan sempat berada di target support (5.055-5.075). 
Laju IHSG bergerak akan bergerak turun. Kendati demikian, masih terdapat daya beli untuk menahan pelemahan yang terjadi. Caranya, IHSG membutuhkan konfirmasi sentimen untuk dapat bergerak rebound
"Diharapkan, rilis GDP Indonesia dapat lebih baik dari perkiraan kami sehingga tidak menambah derita IHSG," pungkas Reza.
Dia memperkirakan, pergerakan indeks hari ini akan bergerak padaresistance 5.098-5.112 dan support 5.055-5.078. Reza merekomendasikan saham AKRA, TAXI, LPPF, PWON, ERAA, dan KLBF.

Wall Street ikut mengerek performa bursa Asia

Bursa Asia dibuka menguat pada transaksi perdagangan pagi ini (29/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.20 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% ke level tertingginya sejak 7 Oktober lalu.
Sementara, indeks Topix Jepang naik 0,7%. Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,7%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,3%.
Bursa Asia bergerak positif menyusul lompatan pada Wall Street tadi malam. Seperti yang diketahui, indeks S&P 500 ditutup mendekati level rekor di tengah optimisme mengenai kinerja emiten AS dan data ekonomi AS sebelum pernyataan the Federal Reserve.
"Kami melihat tingginya kepercayaan konsumen dan ekspektasi bahwa the Fed belum akan menaikkan suku bunga acuannya. Selama the Fed akan tetap menahan suku bunga rendahnya, pasar akan mendapatkan apa yang mereka inginkan," jelas Jasper Lawler, market analyst CMC Markets Plc.

Permintaan fisik turun, harga emas jatuh 1%

Harga kontrak emas dunia ditutup dengan penurunan 1% pada transaksi perdagangan Kamis (23/10). Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, harga emas di pasar spot turun 0,9% menjadi US$ 1.229,12 per troy ounce setelah sebelumnya menyentuh posisi terendahnya dalam satu pekan terakhir di posisi US$ 1.226,17 per troy ounce.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun US$ 16,40 menjadi US$ 1.299,10 per troy ounce.
Harga emas melorot setelah data ekonomi AS yang dirilis lebih kuat dari prediksi pelaku pasar. Asal tahu saja, data klaim pengangguran AS berada di bawah level 300.0000 selama enam pekan berturut-turut pada minggu lalu. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS semakin solid kendati pertumbuhan ekonomi masih melambat.
Selain itu, hasil kinerja emiten juga berhasi mendongkrak performa pasar saham. Indeks S&P 500 melonjak lebih dari 1,5%.
Kendati demikian, analis menilai, arus dana asing yang keluar dari emas berbasis exchange traded funds menunjukkan bahwa permintaan investor untuk berinvestasi di emas semakin menurun.
"Masih ada arus dana asing yang keluar dari dana investasi fisik emas. Investor barat masih belum terlalu senang mengempit emas," jelas analis Natixis Bernard Dahdad. 

Wall Street ambil nafas setelah melaju

Bursa Amerika Serikat (AS) berfluktuasi di awal pembukaan, Rabu (22/10). Data ekonomi positif dan laporan keuangan korporasi yang positif menahan penurunan index di Negeri Paman Sam.
Standard & Poor's 500 Index turun kurang dari 0,1% pada pukul 9:35 waktu New York. Kemarin, acuan ini meloncat dengan kekuatan terbesar selama setahun terakhir yaitu 2%. 
Penguatan bursa AS berbarengan dengan acuan Eropa. Stoxx Europe 600 Index melanjutkan penguatan dengan kenaikan 0,4%. 
"Setelah rebound dari kondisi pasar belakangan, pasar istirahat sejenak. Data ekonomi juga positif," kata Robert Pavlik, Chief Market Strategist di Banyan Partners LLC in New York.
Pemerintah AS hari ini mengumumkan inflasi melaju 0,1% di bulan September, setelah mengalami deflasi 0,2% di bulan Agustus.  
Kinerja korporasi juga menyumbang tenaga bagi bursa AS. Yahoo! Inc melaju 5,5% setelah mengumumkan laba dan pendapatan melampaui di atas perkiraan pasar. Dow Chemical Co meloncat 2,9% dan Boeing Co naik 0,5%.

Bursa Jepang melompat di awal perdagangan

Bursa Jepang bersemangat membuka pekan ini, Senin (20/10). Index Topix menguat dengan kenaikan terbesar setahun terakhir. 
Topix melompat 2,8% ke level 1.210,01 pada pukul 9.05 pagi waktu Tokyo. Sebanyak 33 grup industri ikut menyokong. Kenaikan ini memangkas penurunan menahan penurunan lebih dalam, yang terjadi 12% sepanjang tiga pekan terakhir. 
Nikkei 225 Stock Average juga meloncat 2,7% ke 14.929,21. Penguatan bursa Jepang ditopang pelemahan yen 0,2% ke level ¥ 107,12 per dollar AS. 
Kepemilikan saham juga dilakukan oleh pemerintah. Koran setempat Nikkei mengabarkan, Government Pension Investment Fund berencana menambah alokasi kepemilikan di saham lokal dengan porsi 25% dari dana investasinya, dibanding sebelumnya 12%. Sehingga kepemilikan obligasi global dan saham dikombinasikan mencapai 30%.

Harga emas ditutup stabil di New York

Harga emas ditutup stabil pada penutupan pasar di New York tadi malam (16/10). Data Reuters menunjukkan, harga emas di pasar spot berakhir flat di posisi US$ 1.240 per troy ounce. Pada sesi sebelumnya, harga emas sempat naik ke level tertinggi sejak 11 September lalu di posisi US$ 1.249,30 per troy ounce.
Sementara, harga kontrak emas mengalami penurunan signifikan sebesar US$ 3,60 di level US$ 1.241,20 per troy ounce.
Harga emas berakhir stabil karena adanya kecemasan baru mengenai perlambatan ekonomi global. Namun, harga emas gagal mendaki seiring tingginya tingkat volatilitas pada pasar saham dan energi. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar emas akan tertekan untuk jangka pendek.
Selain itu, harga emas tertahan pernyataan Presiden Fed untuk wilayah St. Louis James Bullard yang menyatakan bahwa the Fed arus terus membeli obligasi untuk jangka waktu lebih lama dari rencana semula karena terjadinya volatilitas di pasar dan turunnya ekspektasi inflasi.
"Di luar faktor penurunan harga saham dan kecemasan mengenai pertumbuhan yang menyebar di pasar finansial, pelaku pasar sepertinya enggan masuk ke pasar emas secara bersama-sama," jelas analis Julius Baer, Carsten Menke.

Bahana: IHSG masih akan menguat

 Pada perdagangan Rabu (15/10) IHSG naik 40 poin (+0,82%) ke level 4.962,94 mengikuti sejumlah bursa regional lainnya ditengah mulainya musim laporan
keuangan kuartal 3 dengan saham - saham yang menjadi pendorong bursa kemarin antara lain: TLKM, BBRI, BMRI, GGRM, dan BBNI.
Asing tercatat masih melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 243,2 miliar dengan saham - saham yang paling banyak dilepas asing seperti ITMG, KLBF, BBCA, PGAS, dan UNTR.
Secara teknikal, indeks melanjutkan rebound disertai volume dengan tutup diatas MA5-nya dan mencoba test resist MA10 sekaligus resist trendline.
Bahana memprediksi, hari ini (16/10), IHSG diperkirakan masih akan menguat dikisaran 4.935 - 4.995. "Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan yakni BBRI, BMRI, SMGR, TLKM, dan PNLF," jelas Bahana.
Sementara, posisi rupiah pada Rabu (15/10) ditutup di level 12.226. Bahana meramal, hari ini (16/10) rupiah diperkirakan akan bergerak dikisaran 12.165 - 12.256.

Minyak WTI anjlok 4,6%, terendah sejak Juni 2012

Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) ditutup dengan penurunan 4,6% menjadi US$ 81,84 per barel. Ini merupakan penurunan terbesar sejak November 2012 dan merupakan level harga minyak terendah sejak 28 Juni 2012.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November berakhir dengan penurunan lebih dari US$ 4 per barel dan terbenam di bawah level US$ 85 sebarel untuk kali pertama sejak 2010. Ini merupakan penurunan harian terbesar sejak 2011. Pada akhirnya, harga kontrak minyak Brent ditutup di level US$ 85,04 atau turun US$ 3,85 pada transaksi kemarin malam.
Apa yang menyebabkan harga minyak terbenam? Salah satu faktornya adalah menggunungnya bukti-bukti yang menunjukkan penurunan permintaan minyak dunia. Selain itu, ada pula sejumlah sentimen lain seperti: prediksi penurunan konsumsi minyak global dan tidak adanya langkah dari OPEC untuk memangkas produksi minyak.
Arab Saudi memang menegaskan bahwa pihaknya hanya berupaya mempertahankan market share, dan tidak akan menyokong harga minyak dengan pemangkasan produksi. Sementara, langkah ini juga dilakukan oleh negara-negara anggota OPEC lainnya.
"Saya melihat, tidak ada tanda-tanda OPEC akan memangkas produksi," jelas Dominick Chirichella, senior partner Energy Management Institute, New York.

Harga kontrak emas lebih bersinar ketimbang spot

 Harga emas dunia ditutup dengan kenaikan pada transaksi tadi malam di New York. Pergerakan emas berbanding terbalik dengan pergerakan harga minyak yang tergerus cukup dalam.
Berdasarkan data Reuters, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik US$ 4,30 per troy ounce menjadi US$ 1.234,30 per troy ounce. Sedangkan harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi US$ 1.232,75 per troy ounce setelah sebelumnya sempat menyentuh posisi tertinggi empat pekan di level US$ 1.237,90 per troy ounce.
Menurut Jonathan Jossen, COMEX gold options floor trader di New York, level tingkat yield surat utang AS saat ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi AS tidak terlalu baik. "Nah, terkait hal itu, harga emas dan perak akan terkerek setelah lama terbenam di pasar bearish," paparnya.
Di sisi lain, dollar AS mulai bangkit terhadap sejumlah mata uang dunia. Kondisi ini dipicu oleh data ekonomi zona Eropa dan Inggris yang lemah sehingga menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang relatif sehat di AS.
Pada pekan lalu, si hijau mencatatkan penurunan mingguan terbesar dalam enam bulan terakhir akibat kecemasan mengenai perlambatan ekonomi dan the Federal Reserve akan menunda pelaksanaan kenaikan suku bunga acuannya.
"Ini masih mengenai dollar AS dan outlook suku bunga the Fed," jelas George Gero, vice Presicent RBC Capital Markets.

Saham AS Ditutup Turun, Minyak Catat Pelemahan Ke Level 4-Tahun Terendah

Saham AS turun, mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 bergerak di bawah RSI 200-hari, terkait saham maskapai penerbangan turun di tengah kekhawatiran Ebola dan saham energi juga turun karena minyak mentah Brent turun ke level terendah dalam hampir empat tahun terakhir. Sementara dolar melemah dan emas menguat.
Indeks S&P 500 turun sebesar 1,6 persen ke level 1,874.82 pukul 04:00 sore di New York, sehingga mencapai level terendah sejak Mei lalu, pasca penurunan yang dialaminya menghapus $ 15 triliun dari ekuitas global pekan lalu. Indeks Bloomberg US Airlines turun sebesar 6,2 persen,merupakan level  tertinggi dalam dua tahun terakhir. Minyak mentah Brent turun sebesar 1,5 persen pasca turun ke pasar bearish pekan lalu. Dolar melemah terhadap 16 mata uang utama dunia dan emas naik sebesar 0,7 persen. Sementara obligasi berjangka dengan tenor sepuluh tahun naik ke level tertinggi dalam hampir 11 bulan terakhir.
Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan pada akhir pekan kemarin bahwa meningkatkan tingkat suku bunga AS bisa tertunda terkait pelambatan pertumbuhan perekonomian di tempat lain. Presiden Chicago Fed Charles Evans mengatakan hari ini bahwa bank sentral harus sangat sabar terhad tingkat suku bunga. Sementara data China menunjukkan ekspor meningkat tajam sejak Februari 2013 lalu.
Indeks S&P 500 berayun antara keuntungan dan kerugian sepanjang hari ini, di kedua sisi 200-day moving average dari 1,905.5. Perdagangan saham perusahaan di S&P 500 sekitar 50 persen di atas RSI 30-hari untuk hari hari. (vck)

IHSG mengakhiri sesi I di level 4.930

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tak beranjak dari zona merah pada akhir transaksi sesi I hari ini (10/10). Data RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks ditutup turun 0,65% menjadi 4.930,65.
Ada 170 saham yang tertekan. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 69 saham dan 75 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi siang ini melibatkan 1,755 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,855 triliun.
Secara sektoral, ada 10 sektor yang melorot. Adapun tiga sektor dengan penurunan terdalam di antaranya: sektor pertambangan yang turun 1,87%, sektor perdagangan turun 1,27%, dan sektpr industri lain-lain turun 1,15%.
Saham-saham yang berada di posisi top losers pada indeks LQ 45 siang ini di antaranya: PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 4,84% menjadi Rp 5.900, PT Harum Energy Tbk (HRUM) turun 4,51% menjadi Rp 1.695, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 4,47% menjadi Rp 23.525.
Sedangkan sejumlah saham yang bertengger di jajaran top gainers LQ 45 yakni: PT Express Transindo Tbk (TAXI) naik 3% menjadi Rp 1.200, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 0,98% menjadi Rp 2.585, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 0,95% menjadi Rp 4.805.

Bahana: IHSG akan bergerak di kisaran 4.935-5.050

Dalam hasil risetnya yang dirilis hari ini (13/10), Bahana Securities memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cenderung menguat di kisaran 4.935-5.050. Saham-saham yang direkomendasikan antara lain AALI, ASII, BBRI, LPPF, dan TLKM.
"Secara teknikal, indeks turun dengan gap down dan tutup di bawah MA5-nya namun tidak disertai volume serta close lebih besar dari open," jelas Bahana Securities mengacu pada penutupan transaksi akhir pekan lalu.
Sekadar mengingatkan, pada perdagangan Jumat (10/10) IHSG turun 31 poin (-0,62%) ke level 4.962,96 mengikuti penurunan sejumlah bursa regional lainnya menyikapi turunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi serta ancaman deflasi dari sejumlah negara AS dan Eropa.
Saham-saham yang menjadi pemberat bursa a.l. TLKM, ASII, BBRI, BMRI, dan BBNI dimana asing tercatat masih melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp517 miliar dengan saham-saham yang banyak dijual a.l. BBRI, ASII, BMRI, TLKM, dan BBCA.
Sementara itu, rupiah pada Jumat (10/10) ditutup di level 12.220 dan hari ini (13/20) diperkirakan akan bergerak dikisaran 12.123 - 12.260 dengan kecenderungan menguat.

IHSG menguji level support di 4.933

 Tim riset Mandiri Sekuritas membagi sentimen yang akan mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini menjadi dua faktor, yakni faktor eksternal dan faktor internal.
Untuk faktor eksternal, pasar saham AS melanjutkan penurunannya akhir pekan lalu, seiring penurunan outlook Prancis oleh S&P. Koreksi dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar -0,69% dan indeks S&P500 sebesar -1,15%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh pelemahan bursa global. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang melemah -0,60%.
Sedangkan dari dalam negeri, publik menantikan jalannya pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih yang sedianya akan dilakukan pekan depan. Sementara itu, hari ini Mahkamah Konstitusi (MK) akan menggelar sidang perdana permohonan uji materi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada), dengan agenda pemeriksaan pendahuluan.
Dari sisi ekonomi, penurunan nilai tukar terhadap dollar AS membuat pelaku industri semakin tertekan dan mulai menaikkan harga jual produknya. Di sisi lain, penerbitan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 011 diserbu investor. Dalam satu pekan, pemesanan ORI mencapai Rp17,40 triliun (87%) dari total target indikatif pemerintah, yakni Rp 20 triliun.
Sementara itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengungkapkan IHSG masih diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah dan ditutup pada level 4.962 atau turun -0,62% pada akhir pekan lalu. Indikator RSI masih di area konsolidasi. Hari ini indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah terbatas coba menguji support 4.933 dan resistance 4.992.

Kilau emas masih kinclong di akhir pekan

Harga kontrak emas masih ditransaksikan mendekati level tertingginya dalam dua pekan terakhir pada hari ini (10/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 08.43 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat diperdagangkan di posisi US$ 1.224,25 per troy ounce.
Kemarin, harga emas naik ke level US$ 1.233,43 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 23 September lalu. Salah satu pemicunya adalah dirilisnya hasil rekapan pertemuan terakhir the Federal Reserve yang menunjukkan kecemasan mengenai kemungkinan ekonomi AS terkena risiko perlambatan ekonomi global.
Sementara itu, jika dikalkulasikan, harga emas sudah melonjak 2,8% pada pekan ini, yang merupakan kenaikan terbesar sejak periode mingguan yang berakhir 20 Juni.
Di sisi lain, the Bloomberg Dollar Spot Index masih tertahan setelah mencatatkan reli selama tujuh pekan berturut-turut. Penguatan dollar tertahan karena pernyataan the Fed yang akan mempertahankan suku bunga rendah untuk beberapa waktu ke depan.
"Investor kemungkinan mencari kemungkinan adanya stimulus lagi. Pelemahan dollar AS juga membantu pergerakan emas," jelas Jonathan Barratt, chief investment officer Ayers Alliance Securities.
Sekadar tambahan informasi, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember diperdagangkan di posisi US$ 1.224,70 per troy ounce di Comex, New York.

Perundingan batal, bursa Hong Kong jatuh lagi

Bursa Hong Kong didera aksi jual pada transaksi perdagangan hari ini (10/10). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.05 waktu Hong Kong, indeks Hang Seng merosot 1,3% menjadi 23.225,04. Dengan demikian, kenaikan indeks Hang Seng di sepanjang pekan ini terpangkas menjadi 0,7%.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Hong Kong. Beberapa di antaranya yakni: Cnooc Ltd yang turun 2,7%, Esprit Holdings Ltd yang turun 2,8%, dan Lenovo Group Ltd yang turun 3%. Sementara, saham Tianhe Chemicals Group Ltd melompat 6,5%.
Bursa Hong Kong kembali tergerus setelah pemerintah setempat membatalkan perundingan dengan pengunjuk rasa yang pro-demokrasi. Menurut Carrie Lam, Pimpinan kedua Hong Kong mengatakan, okupansi oleh pengunjuk rasa dilakukan secara ilegal dan harus diakhiri. Pemerintah Hong Kong juga menegaskan tidak akan memulai negosiasi pada hari ini seperti rencana semula.
"Kami tidak dapat menerima bahwa sejumlah orang yang akan berunding melakukan okupansi ilegal. Saya khawatir aksi ini akan menggunakan kesejahteraan rakyat untuk posisi tawar menawar," kata Lam.
Blokade yang dilakukan pelajar Hong Kong menuntut dilakukannya pelaksanaan pemilu langsung tanpa ada intervensi pemerintah pusat China.
Selain itu, sentimen lainnya adalah aksi jual yang melanda bursa AS tadi malam.
"Likuiditas mulai keluar dari emerging market belakangan ini, dan Hong Kong ikut tertekan. Terkait dengan aksi protes, tidak ada kemajuan berarti dari kedua belah pihak. Krisis akan terjadi," jelas Benjamin Tam, portofolio manager IG Investment Ltd di Hong Kong.

Mencermati fundamental saham Grup Lippo

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang sedang memerah. Namun, analis menilai, saat seperti ini merupakan waktu yang tepat untuk mengkoleksi sejumlah saham. Salah satunya saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Analis KDB Daewoo Securities Indonesia Betrand Raynaldi menilai, saham ini terbilang menarik lantaran Grup Lippo memiliki diversifikasi bisnis yang beragam. Pertama, LPKR punya bisnis yang bergerak di bidang residential & urban development. Bisnis ini dijalani oleh anak usahanya, PT Lippo Cikarang Tbk (LPKR).
"Kapitalisasi pasar LPKR merupakan kedua yang terbesar di sektor properti setelah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)," ujar Betrand dalam risetnya, (10/10). Unit bisnis ini memiliki persediaan lahan sebesar 1300 ha. Sebagian besar proyeknya adalah komplek apartemen yang berada di Jakarta dan sekitarnya seperti Kemang Village, St moritz dan Holland Village.
Patut diketahui, portofolio bisnis properti yang dimiliki LPCK juga cukup terintegrasi. Kondisi ini membuat kontribusi dari unit bisnis tersebut kepada total pendapatan LPKR adalah 47% dan 63% kepada EBITDA di semester satu 2014.
Kedua, perseroan memiliki unit bisnis rumah sakit yang dijalani oleh PT Siloam International Hospital Tbk (SILO). Unit bisnis ini mengoperasikan 17 rumah sakit dengan total 3.900 tempat tidur. Kontribusi dari unit bisnis ini kepada total pendapatan adalah 38% dan 17% kepada EBITDA di semester satu 2014.
Ketiga, LPKR memiliki unit bisnis komersil berupa 36 pusat perbelanjaan dan 8 hotel dengan brand Aryaduta yang memiliki 1.663 kamar. Hingga Juni 2014, tingkat okupansi mall dan hotel yang berada di bawah bendera LPKR masing-masing sebesar 82% dan 66%. Kontribusinya terhadap total pendapatan LPKR sebesar 7% dan 13% kepada EBITDA di semester I 2014.
Terakhir, LPKR memiliki unit bisnis manajer investasi. Unit bisnis ini mengelola asset US$ 2,2 miliar yang merupakan asset dari dua Dana Investasi Real Estate (DIRE) yang tercatat di bursa efek Singapore yakni First Reit dan LMIRT. "Kontribusi dari unit bisnis ini kepada total pendapatan adalah 8% dan 7% ke pada EBITDA di semester satu 2014," imbuh Betrand.
Jika dikonsolidasikan menjadi satu, pertumbuhan majemuk pendapatan, EBITDA dan laba beraih LPKR sejak tahun 2010 hingga tahun 2013 masing-masing sebesar 28,6%, 28,2%, dan 32,7%. Untuk semester I tahun ini, pendapatan perseroan sebesar Rp 4,1 triliun, naik 34% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini masih banyak dikontribusikan oleh unti bisnis properti. Sementara, laba bersihnya meningkat 23% menjadi Rp 673 miliar.
"Saat ini, saham perseroan diperdagangkan pada forward PE 13,6 kali yang relatif tinggi 11,9 kali dibanding industrinya. ROE perseroan pada tahun ini diproyeksikan sekitar 13,9%," jelas Betrand.
 
© 2009 PT Rifan Financindo Berjangka Medan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan